Saturday, December 26, 2020

 

Tugas Koor Wanita Katolik RI Cabang Curup

 


Hari ini, Minggu,27 Desember 2020 bertepatan dengan hari Natal ketiga, ya hari ini  tugas koor jatuh pada kelompok Wanita Katolik RI Cabang santo Stefanus Martir Curup. Sebagai persiapan, sejak kemarin  telah diposting lagu-lagu yang akan dinyanyikan. Diimbau untuk berlatih dirumah masing-masing  supaya dalam tugas dapat memberikan yang terbaik.

 

Bertindak sebagai dirigen dalam tugas ini adalah ibu Puri yang juga sebagai sie bidang liturgi organisasi dan ibu ketua WKRI ibu Margareta sebagai organis. Tidak seperti biasanya tugas Wanita Katolik yang selalu memakai seragam batik atau seragam kebesaran berwarna biru, hari ini penampilan agak berbeba. Ibu-ibu terlihat cantik dengan pakaian kebaya. Kebaya yang dipakai tidak seragam namun terlihat indah, warna-warni kebaya terlihat semakin anggun dan memesona. Kebaya yang beraneka ragam menunjukan keberagaman budaya, karater, tapi itulah yang membuat indah karena meski berbeda tetap dalam satu,yaitu satu iman,kasih dalam Kristus dan satu bangsa Indonesia.

 


Semua terlihat ceria, rapi dan kontras, apalagi pada ahkir misa ibu-ibu sempat membuat kenangan dengan foto bersama. Lebih menggembirakan  lagi dapat berfoto bersama dengan Romo Gading Sianipar, yang hari ini berkenan memimpin Misa. Romo Gading Sianipar adalah romo tamu yang  datang dari Palembang untuk membantu pelaksanaan Misa Natal di Paroki ini. Sangat bersyukur kami karena mendapat kesempatan misa  tatap muka bersama romo Gading,terlebih  di masa pandemi ini, belum banyak Gereja yang dapat melaksanakan misa tatap muka. Semoga pandemi ini cepat berlalu dan ditempat lain dapat melaksanakan misa seperti ini.

Pada awal  Homilinya Romo menyampaikan perumpaaan tentang lalat dan lebah.Beliau meyampaian nasihat melalui hewan tersebut.  Hewan lalat adalah hewan yang suka akan hal-hal yang berbau tidak sedap,maka bila mengikuti cara hewan tersebut adalah suatu hal  yang tidak baik. Diharapkan kepada kita bahwa dalam hidup berkeluarga hendaklah mengikuti teladan Yosef, yang selalu tegas dan gegas dalam berbuat baik,mengikuti perintah Tuhan yang disampaikan melalui malaekat, dalam hal percaya kepada Tuhan, dan juga dalam aturan pemerintah. Begitu juga Teladan dari Abraham yang selalu percaya  dan selalu  yakin  akan kemurahan Tuhan, Meski dalam usianya yang sudah tua, tetap berharap dan percaya akan janji Tuhan.

Hiduplah seperti lebah, yang selalu mencari yang harum,yang indah dan menghasilkan madu yang bermanfaat bagi mahkluk hidup, bermanfaat bagi orang lain. Artinya nasihat yang disampaikan agar kita senatiasa berbuat baik di manapun kita berada, hingga bermanfaat bagi orang lain.menyenangkan orang lain, rela mengampuni maka kita pun akan diampuni. Bergegaslah dalam menanggapi sabda Tuhan, bergegaslah dalam hal kebaikan dan begegas dalam tindakan yang baik. Begitu juga dengan anak-anak,bergegaslah dalam melasanakan tugas,jangan ditunda-tunda sehingga dapat mengahasilkan sesuatu yang baik pula. Homili yang istimewa hari ini agak panjang dapat membuat para jemaat tersenyum bahagia karena kekocakan  dan humoris romo  Gading.

Semoga kita dapat memetik manfaat dari homili yang disampaikan, terikamasih kepada  romo Gading atas kesempatannya. Semoga kita dapat meneladani keluarga kudus, keluarga nasaret dalam hidup kita sehari-hari.Mari kita bersama bangkit untuk meneladani keluarga kudus nasaret agar senantiasa mendapat berkat dari Tuhan, dan hidup kita pun dapat menjadi berkat bagi orang lain.  Semoga.

 

Salam Literasi dan salam sehat selalu.

Lusia Wijiatun.

Friday, December 25, 2020

Suasana Natal di Tengah Pandemi Covid-19

 

Suasana Natal di tengah Pandemi Covid -19             

 

Halo sobatku,  Bersyukur adalah salah satu kata yang wajib kita lakukan, di setiap saat. Yaitu  saat duka apalagi suka. Ucapan yang selalu mengalir dalam setiap doa yang dipanjatkan, seperti saat ini, bersyukur dan bersyukur suasana Natal di tengah pandemi corona ini  mempunyai makna yang sangat mendalam bagi umat Kristiani,terlebih dapat diberi kesempatan melaksanakan ibadah Natal dengan tatap muka. Tuhan sungguh baik Anugerah Natal di Tengah Pademi  ini.

 

Mungkin masih banyak Gereja yang ada di Idonesia ini yang belum mendapat kesempatan untuk melaksanakan ibadah Natal secara tatap muka, bersyukur sekali di daerah kami sudah dapat melaksanakan. Namun pelaksanaan tetap harus  sesuai dengan protokol kesehatan yang sudah dicanangkan oleh pemerintah.

 

Kurang lebih satu bulan  persiapan  dilakukan mulai dengan pembentukan  dan pemantapan panitia  dengan kesepakatan  mulai tanggal 21 Desember hinggal 24 Desember, maka sesuai dengan tugas masing-masing pelaksanakan dikerjakan sejak tanggal 21 itu.

 

Persiapan yang dilakukan atara lain, melakukan pembersihan disekeliling gereja, pembuatan Gua Natal  dikerjakan oleh lingkungan Santo Petrus yang dikordidnir oleh Ibu Anna, dekorasi menghias altar dikerjakan oleh Ibu Indri dan kawan-kawan, pemasangan tenda oleh seksi yang lain. Umat melaksanakan tugas masing-masing dengan penuh sukacita, terlebih ketika kegiatan simulasi tata cara masuk ke Gereja mulai dari pintu gerbang hingga sampai di dalam Gereja. Semua dilakukan  tetap tidak mengabaikan protokol kesehatan.Semua tertip dan sesuai dengan protokol kesehatan,adapun kegiatan simulasi dikordinir oleh drg Merry dan ibu Seni Manik yang tergabung dalam seksi kesehatan.


          




Berbeda dengan Natal tahun sebelumnya, malam ini Ibadah natal dijaga begitu ketat, di kedua pintu masuk gerbang sudah siap para petugas yang siap melayani para jemaat yang datang. Mulai dari pengecekan kedatangan,  menuju tempat cuci tangan, kemudian ke pengecekan masker, bagi yang memakai masker tidak sesuai dengan standar kesehatan langsung ditukar. Lalu menuju pengecakan suhu, kemudian menuju tempat persembahan, lalu menuju pada hand sanitizer, baru menuju pintu Gereja yang juga disambut oleh pengatur tempat duduk yang penuh dengan keramahan, diantar menuju tempat duduk yang sudah disediakan.

 

Ibadah malam ini 24 Desember dilakukan 2 shiep, sihiep pertama dimulai pukul 16.30  dipimpin oleh Romo Gading Sianipar,sedangkan shiep kedua dilaksanakan pada pukul 19.00 wib. Kapasitas Gereja yang normalnya memuat 400 ratus orang , pada masa Pandeni ini hanya memuat 150 0rang saja, itupun sepertiga berada ditenda. Tempat duduk yang diatur dengan jarak 1,5 meter  ini  dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan agar dapat memutus rantai penularan covid 19.

 

Meskipun diatur sedemikian rupa, tidak mengurangi semangat para umat atau jemaat untuk mengikuti ibadah Natal ini. Semua sangat tertip, hingga Misa Kudus selesai, pengaturan tetap dilasanakan ketika  para jemaat keluar melalui pintu samping yang sudah disediakan khusus untuk  keluar. Kemudian gereja ditutup kembali dan dilakukan penyemprotan. Pada Pukul 18.30 baru dibuka kembali untuk pelaksanaan Misa Natal Shiep kedua.

 

Demikian Suasana Malam Natal  ditengah Pademi Covid-19,  yang dapat dilaksanakan, meski dalam suasana ini tidak mengurangi makna Natal untuk menyambut Sukacita Natal agar lebih bersemangat dalam menghadapi covid-19 ini. Semoga cepat berlalu, mari Kita sambut Suka cita Natai, Hendaklah langit bersukacita dan bumi bersorak sorai di hadapan Wajah Tuhan karena Dia sudah datang.

 

Mari kita sambut kelahiran Tuhan Yesus dengan penuh sukacita, tanpa mengabaikan protokol kesehatan. Setelah ada kesempatan misa segera pulang ke rumah dan dilanjutkan dengan sukacita natal di rumah saja, tanpa adanya kunjungan apa lagi open house, hendaklah kita memaklumi akan hal ini.  Selamat Natal , semoga damai natal menyertai kiata dan Semoga kita  sehat selalu.

 Lusia Wijiatun,24 Des 2020

Thursday, December 10, 2020

Tantangan Kamis Menulis

 

Apakah ini Rindu?

Oleh Lusia Wijiatun

                                                         


Suasana sunyi semakin sepi,

Sudah lama tak terdengar suara celotehan mereka

Suara terikan mereka tak juga terdengar

Tingkah lucu merekapun tak ada

 

Tak terlihat sendagurau dan tawa mereka

Tak terlihat juga suara pertengkaran mereka

Tak terlihat permainan bola mereka

Bahkan tak terdengar tangis mereka ketika bola diambil temannya

 

Halaman yang sangat luas,terlihat kosong

Di bawah pohon rindang itu,biasanya tempat mereka bermain

Terlihat suram, seolah menanti kedatangan mereka

Hanya dedauan yang selalu menghampirinya


 

Pendopo yang biasanya terlihat ramai dengan kegiatan

Tak terlihat lagi tarian dan gerakan ketika  mereka mengalunkan lagu

Hatiku selalu bertanya,Kapankah ini akan berakhir?

Ada apa dengankku? Apakah ini  rindu?

 

Salam literasi dan salam sehat selalu

Tuesday, December 8, 2020

Anugerah Indah di Masa Pandemi

 

                                                      Anugerah Indah di Masa Pandemi

                                                         


Halo sahabat semua,semoga dalam kedaan sehat dan bahagia.selamat betemu lagi dengan buguru.Jangan lupa ikuti pesta demorasi esok hari, mari kita sukseskan kegiatan ini dengan mematuhi protokol kesehatan,yaitu ingat selalu pesan ibu,mencuci tangan,memakai masker dan menjaga jarak.

Sahabat Buguru yang hebat, sejak kemaren Buguru merasa senang dan terharu sekali.  Rasanya selama pandemi, inilah yang paling terharu. Buguru yang tidak bercita-cita menjadi penulis,namun semenjak pandemi ini beliau memulai belajar menulis. Boleh dikatakan untuk mengisi waktu luang yang menjadi rutin.

Berkat mengisi waktu luang ini,Buguru  memperoleh suatu anugerah yang indah.Mungkin bagi orang lain anugerah ini sudah menjadi hal biasa, namun berbeda dengan buguru yang sudah alilita ini. Buguru merasa sangat bahagia, betapa tidak kemaren hari Senin,7 Desember Buguru menerima kiriman dari Penebit Andi. Walau sebelumnya sudah diberitahu oleh pihak Penerbit  bahwa akan dikirim  draf buku yang sudah diedit. Buguru masih agak heran saja,dan bertanya-tanya.

Dengan perasaan yang bahagia bercampur cemas, Buguru membuka amplop, satu demi satu dilihat dan dibaca,ternyata satu bundel isi amplop adalah Surat Perjanjian Penerbitan lengkap dengan nomor surat dan beberapa lampiran lainnya. Buguru melanjutkan membuka lembaran lain, ada bagian yang harus diparaf dan ada juga yang ditandatangani. Dan pada lembaran yang tertulis kirim kembali, segera Buguru kirim secepatnya.

Tak lupa Buguru bersyukur dan berdoa, terimakasihTuhan atas anugerah indah pada masa pandemi ini.  Terimakasih kepada Prof Eko,Pak Joko,Bu Nita,OmJay,  Bu Kanjeng, juga buat sahabat semua,atas dukungannya selama ini yang selalu memotivasi.Mohon doa agar proses penerbitan lancar begitu juga proses pemasarannya.Amin

Salam Literasi,dan salam sehat selalu

Lusia Wijiatun.

UAS Hari Kedua

 

  UAS Hari Kedua

Salam dari Blogger pemula Dunia Belajar,  yang biasa dipanggil ibu Lusia,salam sehat dan bahagia selalu.


                          

Sudah satu minggu pembelajaran tatap muka   dilaksanakan  di sekolah bu  Lusia  bertugas.Selama itu pula kegiatan berjalan dengan lancar.Anak-anak antusias untuk mengikuti pembelajaran ini.Pihak orang tua  sangat mendukung sehingga kegiatan pembelajaran tatap muka ini.  Terlihat dari raut wajah  yang ceria dan ketepatan  waktu mengantar dan menjemput dengan tertip.

Namun demikiang masih ada bebrapa siswa yang belum dapat mengikuti pembelajaran tatap muka ini.Sesuai dengan imbauan bapak mentri  Nadiem Makarim, kita tidak  bisa mengharuskan  kalau orang tua siswa  masih belum menyetujui dengan kegiatan tatap muka., begitu juga imbauan dari Pemerintah daerah. Oleh karena itu guru-guru masih melayani pembelajaran  jarak jauh denagn sistim luring.

Teknik pembelajaran tatap muka dilaksanakan 2 shiep, setiap shiep terdiri dari 15 atau 14 orang.Shiep pertama dilaksanakan pada hari Senin,Rabu dan Jumat, sedangkan shiep kedua dilaksanakan pada hari Selasa,Kamis dan Sabtu.

Kegiatan pembelajaran sangat berbeda dengan pembelajaran sat sebelum pandemi, Anak-anak duduk dengan jarak yang sudah diatur, semua memakai masker dan face shield yang disediakan oleh pemerintah.

Perilaku siswa dapat teratur dengan sendirinya,mereka selalu menjaga diri masing-masing sesuai anjuran guru. Suasana sunyi  tanpa ada yang bicara kalau tidak begitu penting, berbicara kalau ada yang ditanyakan. Pada pembelajaran masa pandemi ini terlihat guru lebih ahtif dari pada siswa. Sungguh sangat berbeda,anak-anak lebih banyak diam, mungkin karena memang selalu ingat akan pesan ibu yang sering dikumandangkan.

Hari ini adalah hari  kedua Ulangan Akhir Semester Ganjil, suasana  semakin sunyi. Anak-anak sibuk dengan mengerjakan tugasnya. Semua mengerjakan dengan tertip di tempat duduk masing-masing.Ibu guru membagi kertas ulangan dan meletakna di meja mereka.Setelah ada aba-abaatau perintah ,barulah mereka mengerjakan sesuai intruksi yang disampaikan bu guru.

Teknik pelaksanaan ulangan ini juga dilaksanakan dua shiep. Sihiep pertama dan kedua, agar jarak siswa dapat diatur sedmikian rupa sesuai dengan protokol kesehatan.

Pelaksanaan ulangan hari kedua ini dapat dilaksanakan dengan lancar, semoga hari selanjutnya pun dapat dilaksanakan dengan lancar. Besok hari Rabu, 9 Desember 2020, anak-anak libur.Ulangan akan dilanjutkan pada hari Kamis  sampai Selasa yang kan datang.Demikian situasi UAS di sekolah bu guru.. 

Terimakasih salam sehat selalu. Semoga pandemi cepat berlalu.