Tugas Koor Wanita Katolik RI Cabang Curup
Hari ini, Minggu,27 Desember 2020 bertepatan dengan hari Natal ketiga, ya hari ini tugas koor jatuh pada kelompok Wanita Katolik RI Cabang santo Stefanus Martir Curup. Sebagai persiapan, sejak kemarin telah diposting lagu-lagu yang akan dinyanyikan. Diimbau untuk berlatih dirumah masing-masing supaya dalam tugas dapat memberikan yang terbaik.
Bertindak sebagai dirigen dalam tugas ini adalah ibu Puri yang juga sebagai sie bidang liturgi organisasi dan ibu ketua WKRI ibu Margareta sebagai organis. Tidak seperti biasanya tugas Wanita Katolik yang selalu memakai seragam batik atau seragam kebesaran berwarna biru, hari ini penampilan agak berbeba. Ibu-ibu terlihat cantik dengan pakaian kebaya. Kebaya yang dipakai tidak seragam namun terlihat indah, warna-warni kebaya terlihat semakin anggun dan memesona. Kebaya yang beraneka ragam menunjukan keberagaman budaya, karater, tapi itulah yang membuat indah karena meski berbeda tetap dalam satu,yaitu satu iman,kasih dalam Kristus dan satu bangsa Indonesia.
Semua terlihat ceria, rapi dan kontras, apalagi pada ahkir misa ibu-ibu sempat membuat kenangan dengan foto bersama. Lebih menggembirakan lagi dapat berfoto bersama dengan Romo Gading Sianipar, yang hari ini berkenan memimpin Misa. Romo Gading Sianipar adalah romo tamu yang datang dari Palembang untuk membantu pelaksanaan Misa Natal di Paroki ini. Sangat bersyukur kami karena mendapat kesempatan misa tatap muka bersama romo Gading,terlebih di masa pandemi ini, belum banyak Gereja yang dapat melaksanakan misa tatap muka. Semoga pandemi ini cepat berlalu dan ditempat lain dapat melaksanakan misa seperti ini.
Pada awal Homilinya Romo menyampaikan perumpaaan tentang
lalat dan lebah.Beliau meyampaian nasihat melalui hewan tersebut. Hewan lalat adalah hewan yang suka akan hal-hal
yang berbau tidak sedap,maka bila mengikuti cara hewan tersebut adalah suatu
hal yang tidak baik. Diharapkan kepada
kita bahwa dalam hidup berkeluarga hendaklah mengikuti teladan Yosef, yang
selalu tegas dan gegas dalam berbuat baik,mengikuti perintah Tuhan yang
disampaikan melalui malaekat, dalam hal percaya kepada Tuhan, dan juga dalam
aturan pemerintah. Begitu juga Teladan dari Abraham yang selalu percaya dan selalu yakin
akan kemurahan Tuhan, Meski dalam usianya yang sudah tua, tetap berharap
dan percaya akan janji Tuhan.
Hiduplah seperti lebah, yang selalu mencari yang harum,yang indah dan menghasilkan madu yang bermanfaat bagi mahkluk hidup, bermanfaat bagi orang lain. Artinya nasihat yang disampaikan agar kita senatiasa berbuat baik di manapun kita berada, hingga bermanfaat bagi orang lain.menyenangkan orang lain, rela mengampuni maka kita pun akan diampuni. Bergegaslah dalam menanggapi sabda Tuhan, bergegaslah dalam hal kebaikan dan begegas dalam tindakan yang baik. Begitu juga dengan anak-anak,bergegaslah dalam melasanakan tugas,jangan ditunda-tunda sehingga dapat mengahasilkan sesuatu yang baik pula. Homili yang istimewa hari ini agak panjang dapat membuat para jemaat tersenyum bahagia karena kekocakan dan humoris romo Gading.
Semoga kita dapat memetik manfaat dari homili yang disampaikan, terikamasih kepada romo Gading atas kesempatannya. Semoga kita dapat meneladani keluarga kudus, keluarga nasaret dalam hidup kita sehari-hari.Mari kita bersama bangkit untuk meneladani keluarga kudus nasaret agar senantiasa mendapat berkat dari Tuhan, dan hidup kita pun dapat menjadi berkat bagi orang lain. Semoga.
Salam Literasi dan salam sehat selalu.
Lusia Wijiatun.
No comments:
Post a Comment