Tuesday, March 30, 2021

Review Naskah Buku Oktober Impian

 

Review Naskah Buku Oktober Impian

Lusia Wijiatun

                                              


Senang sekali rasanya hari ini teman-teman, tentu boleh berbagi kegembiraan dengan teman-teman. Setelah penantian akhirnya ada berita yang menggembirakan,betapa tidak sore tadi saya mengikuti zoometing yang diselenggaraan oleh Meeting Andi Academy dan Ekoji chanel Academy.

Zoometing dimulai pada pukul 16.00, langsung dibuka oleh Prof Eko dengan suara yang menjadi ciri khas yaitu keramahannya dalam menyapa,selalu ceria. Itulah Prof Eko  yang baik hati, Saat itupun ucapan salam dan syukur melantun dengan kata-kata yang selalu memotivasi peserta.

Selasa,30 Maret 2021 agenda zoometing sore ini adalah Review Naskah Buku Ekoji Chanel angkatan ke-3 yaitu Oktober Impian. Selain itu juga menyambut Februari 17, dan pemebritahunan bahwa status September Ceria masih dalam proses editing.

Pada kesempatan ini Prof Ekoji juga menyampaikan bahwa, beliau mengantar dan  para penuls untuk menghasilkan naskah buku yang selanjutnya dikirim kepada penerbit Andi melalui bu Dwinita yang nanti juga akan menyampaikan hasi review naskah buku angkataan ke-3.(Oktober Impian)

Namun sebelumnyam Bapak Joko Mumpuni  dari Penerbit Andi menyampaikan hantaran untuk memberi penguatan kepada peserta/penulis agar semakin rajin menulis buku. Beliau berharap ada juga penulis yang dapat langsung mengirim nasah buku seperti bu Maria yang dapat mengirim naskah secara mandiri. Langsung empat seri.  Beliau juga berharap penulis dapat mengikuti jejak ibu Maria.

Pada kesempatan itu pula pak Joko juga menyampaikan bahwa proses cetak buku belum sampai pada toko buku karena toko buku saat pandemi ini belum banyak pengunjung. Oleh karena itu penjualan bulau dilakukan pada oplah google play memlauli e-book.Pola yang akan dijalankan pada naskah buku angkatan ke-2  yaitu September Ceria  ber ISBN  bentukk buku e-book dan ISBN cetak. Akan ditipi pada google play. Untuk itu perlunya sharing melalui media sosial internet  untuk mempublikasikan e-book, apabila laris maka akan dicetak fisik. Apabila ada preorder 300 eksemplar sudah jadi maka akan diadakan pelatihan  sesuai denga tema. Peserta akan mendapat sertifikat 32 jam. Ada tiga macam sertifikat yaitu untuk partisipan, 32 jam mengajukan tugas,respon pserta dan penulis buku. Selain itu ada sertifikat dari Ekoji Chanel.

Prof Ekoji juga menjelaskan bahwa 9 buku angkatan pertama saat ini sudah ada vidionya dan akan dilounching pada peringatan hari Pendidikan Nasional yang akan datang.Kegiatan akan dilaksanakan secara virtual. Membayar akan mendapat buku fisik dan e-book serta sertifikat. Rencananya kegiatan ini bekerja sama dengan PGRI.

Kegiatan selanjutnya adalah yang ditunggu-tunggu pengumumnan atau pemberitahuna hasil Review Naskah Buku Angkata ke-3 yaitu Oktober Impian. Hasil review naskah yang berjumlah 14 hanya ada tiga yang harus direvisi. Untuk naskah saya yang berjudul Apa Itu Merdeka Belajar diterima, Senangnya rasa hati ini mendengar pemberitahuan itu.Semoga lancar menuju tahap selanjutnya. Amin.   Setelah  membacakan hasil review tersebut Bu Dwinita menyampaikan beberapa catatan untuk penulisan naskah berikutnya, hal-hal yang harus diperhatikan  adalah strutur penulisan  agar penulis lebih memperhatikan kelengkapan naskah,seperti:

·         Halaman Judul

·         Nama Penulis

·         Kata Pengantar

·         Daftar Isi

·         Daftar gammbar (jika ada)

·         Daftar tabel( jika ada)

·         Penuisan isi per Bab

·         Glosarium

·         Daftar Pustaka

·         Lampiran( jika ada)

·         Tentang Penulis

·         Indeks

Selain memperhatikan struktur penulisan dan kelengkapan  naskah untuk penamaan file naskah yang dikumpulkan, agar lebih mempermudah pendataan  dan identifikasi, dimohon mememkai format sebagai berikut:

(kodegroup)(No)-(Judul Naskah)-( Nama Penulis).docx

Contoh pada naskah Oktober Impian:

O101-Apa Itu Merdeka-Belajar- Lusia Wijiatun.docx

 

Kemudian  Bu Dwinita juga menjelaskan Proses tahapan selanjutnya yaitu:

1 Editing,

         Bagi naskah yang sudah tidak direvisi dan memiliki kelengkapan naskah yang lengkap

         maka dapat diproses langsung editing.

2. Setting Loyout dan Desain Cover,

         Tahap ini berlangsung secara paralel setelah editing selesai,naskah akan disetting/layout

          Isinya dan dibuat desain cover.

3.Proofing Naskah,

         Penulis melakukan pengecekan ulang,untuk memastikan isi naskah yang telah diproses

         sejauh ini sesuai dengan rencana awal.

4.Koreksi dan Pre –Order

        Dalam tahap ini korektor penerbitb akan melakukan pengecekan ulang terhadap keselu-

        ruhan naskah termasuk revis-revisi dari penulis dalam tahap profing  sebelumnya untuk

        kemudian  akan dilanjutkan  kepada setter untuk memperbaiki.

5.Turun Cetak dan Evaluasi

        Setelah semua koreksi dilakukan dan dicetak,dinyatakan sudah fixed,buku ntersebut

        akan dikirim.

 

Pada akhir penjelasan Bu Dwinita  memberikan alamat dan nomor yang dapat dihubungi apabila sewaktu-waktu akan mengirim naskah atau untuk berkonsultasi. Tak lupa juga Bu Dwunita  mengucapkan selamat, dan semoga penulis dapat menulis lebih baik lagi, dan tentu disambut oleh peserta dengan sangat antusias. Seluruh peserta sore itu banyak mengucapkan terimakasih kepada Prof Eko, Pak Joko dan Bu Dwinita dan juga untuk seluruh teman-teman yang hadir. Demikian kegiatan sore ini.

 

Salam Literasi

Salam Sehat dan bahagia

30 Maret 2021

Sesudah Vaksin

 

Sesudah Vaksin

Lusia Wijiatun

 

Seperti penjelasan yang lalu bahwa bila sudah mendapat vaksin covid-19 bukan berarti sudah bebas dari virus dan sangat yakin tidak akan terpapar. Perlu istirahat apabila baru saja mendapat  vaksin, jangan melakuan ahtifitas  jangan pergi ke mana-mana. Menurut penjelalasan sebelumnya bahwa bila sudah mendapat vaksin justru lebih gampang  terinfeksi virus karena imunitas tumbuh saat itu belum terbentuk sempurna.

Berita dari televisi  mengabarkan bahwa ada sepasang suami istri terpapar covid-19 justru setelah mendapat vaksin yang kedua kalimya. Hal ini dapat mengkhawatir kan beberapa orang yang sudah mendapat vaksin.

Memang ada perubahan dalam tubuh seperti pega-pegal.  Oleh karena itu perlunya istirahat dan jangan banyak melakukan akktifitas supaya tubuh menjadi segar kembali. Puji Tuhan pegal- pegal tidak berlangsung lama. Kesehatan sudah pulih kembali. Selanjutnya tinggal menunggu vaksin kedua yang akan dilaksanakan dalam waktu 28 hari yang akan datang.

Semoga teman-teman yang belum mendapatkan vaksin akan segera mendapat giliran secepatnya. Dan dengan demikian kita dapat melawan corona yang masih saja berada di dekat kita tanpa kita ketahui keberadaannya.Mari kita selalu menjaga kesehatan dengan cara disiplin  dengan prokes yang ada.

Salam lieterasi

Salam sehat dan bahagia

28 Maret 2021

Friday, March 26, 2021

Vaksin

                        

Saya  Sudah Divaksin

                                                


Jumat,26 Maret 2021, hari ini saya memdapat vaksin covid -19. Vaksin dilkukanndisalah satu puskesmas yang ada di kota kami. Saya merasa senang mendapat kesempatan vaksin ini. Sejak pagi sudah bersiap-siap akan berangkat. Namun saya harus menyelesaikan tugas terlebih dahulu. Hari ini merupakan ujian praktik untuk kelas vi, jadwalnya adalah pratik berpidato. Sesuai jadwal ujian praktik dilasanakan 2 shif, antar shif pertama dan kedua ada jeda satu jam. Kesempatan itu saya gunakan sebaik baiknya. Demi mengikuti vaksin, saya rela izin keluar sebentar. Apa sebenarnya vaksin itu?

Sebenarnya vaksin  sudah sering saya dapatkan sejak masih kecil,namun tentu saja dengan vaksin yang berbeda beda. Sesuai dengan pandemi yanh terjadi saat ini vaksin yang diperoleh saat ini adalah vaksin covid -19. Apa sebenarnya vaksin itu?

Vaksin adalah sebutan dari vaksinasi  yang disebut juga imunisasi adalah pemberian vaksin kendalam tubuh seseorang untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit tersebut. Nah supaya tubuh kita kebal terhadap virus terutama saat ini virus corona yang sudah melanda dunia selama satu tahun ini.

Vaksin yang dilakukan adalah salah satu cata untuk menghentikan pemeparan virus ini. Namun perlu diingat bahwa setelah selesai vaksin bukan berarti langsung bebas dari waspada. Kita harus tetap hati-hati. Kita harus masih tertip dengan protokol kesehatan. . Bahkan bila sudah divaksin dua kali  dan sudah 28 hari  dari suntik  kedua, kita harus tetap menjaga Prokes. Tidak menutup kemungkinan bahwa dapat terpapar bia tidak hati-hati dan tidak menjaga Prokes. Demikian penjelasan salah satu teman yang berprofesi sebagai dokter.

 

Salam Literasi

Salam Sehat dan Bahagia

26 Maret 2021

                 

Tuesday, March 23, 2021

Bilik Sterilisasi

 

Bilik Sterilisasi

Oleh Lusia Wijiatun

                                                                       

Bilik adalah salah satu ruangan yang terdapat di dalam sebuah bangunan (rumah) yang merupakan ruangan khusus untuk tidur. Menurut para orang tua bilik juga merupakan  kamar yang penting dalam suatu rumah.Jadi tidak sembarang orang yang masuk tanpa izin yang mempunyai bilik tersebut.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bilik memiliki arti yaitu, pertama, bilik adalah anyaman dari bilah bambu (untuk dinding dan sekat dan sebagainya) gedek, tepas, sasak: rumahnya berdinding. Kedua bilik adalah ruangan kecil yang bersekat, kamar tidurnya,  Berbilik-bilik artinya banyak ruang kecil yang bersekat beruang-ruang kecil.

Sejak pandemi covid -19, bilik atau sekat- sekat yang dibuat berguna untuk menetralisir tubuh agar terbebas dari covid -19. Ini adalah salah satu usaha untuk memutus rantai penularannya. Oleh karena itu hampir disetiap instansi menyediakan bilik ini, Bilik ini disebut bilik Disinfektan.

Bilik disinfektan adalah bilik yang digunakan untu membantu mencegah virus corona. Pengguanaan cairan disinfektan semakin marak,karena disebut dapat membunuh corona.   Mengutip kesehatan.kontan.co.id peneliti bidang kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia(LIPI) Joddy Arya Laksono menjelaskan penggunaan disinfektan tidak boleh sembarangan. Salah satu  bahan yang sering digunakan untuk campuran dalam membuat cairan disinfektan adalah pemutih pakaian.

Dengan adanya disinfekan yang tersebut sangatlah berbahaya bagi tubuh. Maka sejak di sekolah kami melaksanakan tatap muka kami menggunakan cairan yang berguna untuk menesterilisasi dan mencegah virus corona,Sekolah kami menggunakan cairan sabun mandi cair yang wangi.

Hal ini dilakukan agar cairan sterillisasi aman bagi tubuh,aromanya pun wangi. Pada awalnya banyak orang tua yang meragukan Bilik Sterillisasi itu. Namun setelah diberi penjelasan bahwa cairan tersebut dibuat dari sabun mandi cair maka merekan setuju dan tidak ragu lagi. Bilik Sterillisasi dapat digunakan dengan aman.

                                                                  

Setiap pagi anak-anak langsung menuju bilik tanpa disuruh, dengan sendirinya mereka melaksanakan dengan tertib.Lalu bagaiman nasib bilik sterilisasi ini nanti? Bukankah sebentar lagi kita akan mendapat vaksin? Kita hanya tinggal menunggu giliran saja.  Semoga dalam waktu dekat para guru dan siswa akan memdapat vaksin tersebut.

 

Salam Literasi

Slam Sehat dan Bahagia

23 Maret 2021

Monday, March 22, 2021

Jumantara 2

 

Jumantara 2

Oleh: Lusia Wijiatun

                                                                                                                    

Kemarin.... kau begitu ceria

Tersenyum menawan hati,

Siapapun tersenyum berseri

Namun hari ini......

Apa yang terjadi?

Kau sangat bersedih hati...

 

Jumantara..................

Wajahmu sendu, kelabu

Menggetarkan hati setiap insan yang memandang

Di mana ceriamu,...di mana senyummu

Air mata begitu deras mengalir...

Taka henti bagaikan aliran sungai.

                                                                       

Jumantara.....

Mungkinkah esok kau kembali ceria?

Tersenyum  dan selalu gembira

Hilangkan luka dan lara

Kembali tersenyum bahagia

 

Jumantara.....

Kutunggu ceriamu esok hari

 

Salam Literasi

Slam Sehat dan Bahagia

22 Maret 2021

Sunday, March 21, 2021

Rumah Tua

 

Rumah Tua

Oleh Lusia Wijiatun

                                                       

Hari ini, ada yang bersih-bersih di rumah tua, sejak tadi terdengar krusak-krusuk sesekali terdengar suara arit mengenai batu, klentang-klenting. Terlihat dua orang sibuk membersihankan   halaman kecil di rumah tua itu. Mereka adalah Bu Widi dan suaminya.

Rencananya pulang dari gereja besok mereka akan membersihkan halaman rumah tua itu. Karena beberapa hari yang lalu suami bu Widi sudah melakukan penyemprotan agar rumput yang tumbuh subur itu mati.Namun, tiba-tiba timbul niat dihati mereka untuk mengerjakannya hari itu juga. Apalagi saat lewat di depan rumah tua itu rumput sudah terlihat kering, dan beranegaragam sampah pun berserakan di depan, samping kiri dan kanan rumah itu.

                

Sebelum

Wah, siapa ya yang sering buang sampah di rumah tua itu? Kok tega ya, padahal kita dihimbau untuk selalu menjaga kebersihan dan jangan membuang sampah sembarangan. Yah, sudahlah tidak  apa-apa tidak usah memikirkan siapa yang membuang,semoga setelah dibersihkan nanti tidak ada lagi yang membuang sampah di depan rumah tua itu.

Kegiatan bersih- bersih dimulai dari samping kanan, sampah yang terdiri dari, botol minuman, gelas minuman, pembungkus makanan kecil, plastik bening, plastik hitam, bungkus rinso, bungkus sunglith,bungkus daiaa, bungkus kecap, bungkus mi instan, bungkus susu sasetan, bungkus kecap dan lain-lain. Wahh,.. lengkaplah.

Satu persatu diambil oleh bu Widi, dikumpulkan dalam satu tempat lalu diangat  ke depan.  Setelah semua dikumpulkan, suami Bu Widi segera menyulut plastik satu demi satu dan mulai membakarnya.

                 

Sesudah

Sejak Bu Widi  menikah, ia tidak lagi tinggal di rumah   tua itu , begitu juga adik dan kakak-kakaknya tidak ada yang menempati rumah itu.  Hampir semua saudara Bu Widi berada di luar kota, hanya Bu Widi dan kakak tertuanya saja yang berdomisili di kota ini. Apalagi semenjak ibunya meninggal tidak ada lagi yang tinggal di rumah tua itu, rumah tua itu sekarang kosong.

Setahun yang lalu masih ada yang tinggal di rumah itu,yaitu keponakan Bu Widi. Namun setelah mendapat rumah dinas dari kantornya, keponakannya memilih tinggal di rumah dinas. Maka sejak itu rumah tua menjadi kosong. Bu Widi pun terkadang tidak sempat untuk membersihkan setiap hari, paling seminggu sekali, bahkan satu bulan ini ia tidak sempat membersihkannya. Maka tidak heran kalau terlihat sangat kotor.

Namun bukan berarti tempat membuang sampah ya kan?  Sambil duduk melihat sampah yang sudah habis dilalap api, Bu Widi merenung sejenak.

Bu Widi teringat akan kenangan semasa di rumah tua ini. Sejak kecil dia sudah menjadi penghuni rumah ini. Mulai dari ketika rumah ini berbentuk gubuk beratap rumbia, lalu berganti dengan seng. Kemudian dibangun oleh ayahnya menjadi gedung semi permanen yang dirancang sendiri oleh ayahnya. Dan dikerjakan sendiri oleh  kedua kakaknya yang saat ini sudah pindah keluar kota.

Saat ia belajar bersama teman-temannya, yang ketika itu belum ada listrik. Lampu teplok dan lampu senthir yang selalu menemaninya saat belajar. Tekadang hidungnya terkena angus dari lampu senthir itu. Tapi tidak menyurutkan hati dan niatnya untuk belajar.

Alangkah senangnya ketika ayahnya membeli lampu petromaks, lampu yang hebat pada waktu itu. Dengan adanya lampu petromak  ia semakin rajin belajar,walau kemampuan bu Widi saat itu hanya pas-pas saja. Pas mengerjakan soal bisa, pas ada PR  bisa, pas ulangan juga bisa. Puji  Tuhan, pas kenaikan dan kelulusan juga pas naik atau lulus.

Di rumah tua itulah ia menghabiskan masa kecil dan masa remajanya. Bu Widi tergolong anak yang baik,ia selalu membantu ibunya sepulang dari sekolah. Ketika masih SD ia selalu membantu mengasuh kedua adiknya.  Seiring berjalannya waktu, kedua adiknyapun semakin besar dang sudah masuk sekolah. Bu Widi membantu krang tuanya untuk menyiapkan dagangan yang akan dijual esoknya. Misalnya sepulang sekolah ia harus membantu memetik cabe yang akan dibawa ke penggilingan cabe, kemudian memetik bawang yang dibeli oleh ibunya berupa gumpalan-gumpalan. Sorenya dilanjutkan mengupas kentang untuk dijual juga sebagai kentang yang sudah dikupas bersih.

 Demikianlah kenangan masa kecilnya di rumah tua itu, kini semua tinggal kenangan, rumah tua itu dibersihannya, agar terlihat bersih dan rapi. Mungkin ada yang berminat mau menyewa rumah itu atau mau membelinya. Bu Widi juga siap, karena semua saudara-saudaranyapun sudah setuju apabila rumah tua itu dijual saja. Karena memang tidak ada lagi yang mau tinggal di rumah itu. Masing-masing saudaranya sudah mempunyai rumah sendiri. Hanya si bungsu saja yang belum punya. Namun si bungsupun tidak akan pulang ke kota itu lagi, karena mungkin akan pulang ke kota asal suaminya.

Saat ini hanya Bu Widi dan kakaknya yang paling tua yang masih berdomisili di kota itu. Memurut rencanaya Bu Widi pun akan meninggalkan kota itu setelah pensiun nanti.Ia harus ikut suaminya untuk pulang ke kampung suaminya juga. Suaminya tinggal menunggu masa pensiunnya saja.   Semoga ada yang berminat membeli rumah tua itu.

Salam Literasi

Salam Sehat dan Bahagia

Lusia Wijiatun

20 Maret 2021.