Friday, July 3, 2020

Teruslah Menulis Agar Menjadi Produktif


Teruslah Menulis Agar Menjadi Produktif
Bersama Bapak Dr Ngainun Naim.
Jumat,3 Juli 2020

Tidak lama lagi waktu libur semester habis, tahun pelajaran baru sudah diambang pintu,namun masa panemi corona belum selesai. Meskipun belum selesai pembelajaran tetap dilaksanakan,pembelajaran daring adalah solusi yang tepat.

Seperti malam ini pembelajaran daring belajar menulis bersama Omjai,tetap dikuti. 
Malam ini hadir sebagi narasumber adalah seorang yang sangat produktif dalam menulis. Beliau adalah  bapak Dr. Ngainun Naim dan bertindak sebagai moderator  adalah ibu Kanjeng @Sri Sugiastuti.Saat ini Bapak Ngainun Naim bertugas sebagai Dosen di Tulungagung.

Omjay  langsung mempersilahkan  bu Kanjeng( Sri Sugiastuti) untuk memimpin acara kuliah malam ini.Bu Sri Sugiastuti  menyambut dengan ucapan salam,dan langsung menyapa peserta belajar menulis.

Dan  langsung memberikan waktu sepenuhnya kepada  Pak Doktor Naim.
Bukanlah suatu  hal yang istimewa yang akan dibagikan,melainkan suatu yang sederhana namun sangat bermanfaat.

 MARI PRODUKTIF MENULIS

Bukanlah topik yang istimewa karena bapak ibu sudah menulis,pak Naim memulai sharingnya.
Sekadar bahan untuk renungan bersama beliau mengawali paparannya malam ini satu pendapat
Bahwa Guru adalah kunci penting dalam dunia pendidikan. Jika guru berkualitas, besar kemungkinan kelas yang diajarnya juga berkualitas. Tapi jika gurunya kurang berkualitas, tentu hasil pembelajarannya juga kurang sesuai dengan harapan.

Menurut pak Naim bahwa,salah satu kunci penting peningkatan kualitas guru adalah dengan membangun budaya literasi. Literasi berarti budaya membaca dan menulis.Seorang guru yang mau terus membaca buku dan menulis memiliki peluang untuk semakin meningkat kualitas dirinya.
Semakin banyak buku yang dibaca, semakin banyak karya yang dihasilkan, maka akan memiliki kontribusi penting bagi kemajuan pendidikan.

KUNCI-KUNCI PENTING DALAM MENULIS.

Kunci itu alat untuk membuka. Alat yang bisa menjadikan kita sekalian produktif dalam menulis, sesuai judul materi yang saya bawakan.Kita bisa mendapatkan kunci tetapi kunci akan sebatas sebagai kunci jika tidak difungsikan.

Keterlibatan kita  di grup ini ibaratnya untuk mendapatkan kunci. Tapi jika sekadar mendapatkan saja dan tidak dipraktikkan, tentu kunci itu kurang fungsional.Adapun kunci penting dalam mnenulis adalah

1   1.MOTIVASI.

Motivasi menulis bisa berupa;

            a. motivasi  sebagai anggota grup.
Mencermati komposisi anggota grup ini, menulis merupakan aktivitas yang berkaitan erat dengan profesi kita sebagai  guru.Implikasinya, semakin mahir menulis maka semakin lancar karir yang kita tempuh.
b.Motivasi materi;
           Menulis itu menghasilkan honor. Bagi penulis yang sudah sangat terkenal, honor memang             sangat berlimpah. Bukunya terus mengalami cetak ulang. Namun jumlah mereka yang            beruntungdari sisi ini tidak terlalu banyak. Sebagian besar penulis justru kurang mendapatkan perhatian dari sisi materi.
            c.  Motivasi politik
              menulis ditujukan untuk mencapai tujuan politik tertentu.
            d. motivasi cinta
                                          menulis karena memang mencintai aktivitas menulis.
Apa pun motivasi yang dipilih maka akan mempengaruhi terhadap tulisan atau buku yang akan dihasilkan.

2.MEYAKINI BAHWA MENULIS ITU ANUGERAH.

Pak Naim berpendapat bahwa mau dan mampu menulis itu anugerah.Banyak orang yang mau menulis tapi tidak mampu mengerjakannya; bisa karena kesibukan atau sejuta alasan lainnya. Banyak yang sesungguhnya mampu menulis tetapi tidak mau menulis.
Karena itulah bisa menulis adalah anugerah luar biasa yang harus disyukuri. Cara mensyukurinya adalah dengan terus menulis.

 Pak Naim sangat yakin  bahwa kita bisa menulis,karena  pengalaman menulis, sudah dilakukan saat menempuh pendidikan S1, atau S2 atau S3 berarti sudah menulis ribuan halaman. Itu adalah salah satu bukti kalau kita sudah bisa menulis.

Dalam setiap semesternya harus membuat makalah. Paling tidak satu semester harus membuat 10 makalah. Kalikan 10 halaman, berarti kan sudah 100 halaman. Kalikan 8 semester. Berarti kan sudah 800 halaman. Asumsinya 1000 halaman dengan laporan KKN, magang, skripsi.

Jumlah halaman pasti bertambah setelah lulus S2. Total halaman yang ditulis jika sampai lulus S2 jelas  paling tidak 500 halaman. Apalagi jika sampai selesai doktor. Jelas di atas 2.500 halaman. Sekarang hitung berapa laporan penelitian yang harus Bapak Ibu buat setiap tahun. Berapa laporan pengabdian. Sudah ribuan halaman yang sudah  bisa ditulis.

Menurut pak Ngainun Naim ada beberapa kemungkinan  yang membuat orang tidak mampu menulis, antara lain:

a.Selama kuliah spesial menjadi anggota kelompok yang tidak pernah menulis makalah. Biasanya ini yang spesial membiayai foto kopi.
b.Tidak menulis karena dibuatkan orang lain.
c.Menulis dengan melakukan “kanibal” tulisan orang lain. Misalnya mendapatkan bahan di googe lalu dipotong sana-sini sampai berbentuk layaknya tulisan.
d.  Begitu mendapatkan tugas langsung berburu referensi. Tidak berpikir apa yang harus ditulis. Begitu referensi didapatkan segera dibuka, diketik, lalu tutup. Ganti referensi berikutnya, dibuka, diketik, lalu tutup.

Menulis itu membuat kita menjadi berbeda dibandingkan kawan-kawan yang lainnya. Sesederhana apa pun buku yang Bapak dan Ibu hasilkan itu tetap memiliki kontribusi penting. Jangan dengarkan nyinyiran yang tidak konstruktif. Selama masih bisa terus menulis maka akan menjadikan kita sebagai makhluk yang berbeda dengan kawan-kawan lainnya.

3. MENULIS ITU MEMBERIKAN BANYAK “KEAJAIBAN” DALAM HIDUP

Menulis itu memberikan banyak sekali manfaat. Contohnya adalah Pak Wijaya Kusumah(Omjay) seorang bloger, youtuber dan guru kita semua, mengatakan bahwa menulis setiap hari itu telah memberikan keajaiban dalam kehidupan.

Bentuk keajaiban yang dirasakan,
 [1] mendapatkan banyak materi. Karena rajin menulis, bukunya mendapatkan banyak royaliti
 [2] sering diundang sebagai pembicara di berbagai forum.
 [3] memiliki banyak teman.
[4]. Bisa membeli peralatan yang dibutuhkan dalam kehidupan.
[5] tulisan adalah alat perekam kehidupan yang ajaib.

4.TIDAK MUDAH MENYERAH.
Banyak orang ingin menulis, tentu termasuk menulis buku, tetapi semangat menulisnya naik turun. Saat ikut kegiatan kepenulisan semacam ini, semangat menulisnya berapi-api. Tetapi saat kembali ke dunia nyata, ke dunia kehidupan sehari-hari, semangat itu perlahan tetapi pasti memudar dan akhirnya hilang sama sekali. 

Saat bersemangat, menulis berlembar-lembar halaman dalam sehari terasa ringan. Saat tidak bersemangat, satu paragraf pun terasa berat sekali. Bahkan sangat mungkin berbulan-bulan tanpa menulis sama sekali.

Menulis lima paragraf yang dilakukan rutin setiap hari jauh lebih baik daripada sepuluh halaman yang dilakukan tiga bulan sekali

5.BERJEJARING.

Jadi penulis jangan menepi. Memang saat sekarang kita harus menepi karena Corona, tetapi bukan berarti tidak berinteraksi. Bangun jejaring kepenulisan. Ikut kegiatan semacam ini juga dalam rangka berjejaring.

6.MENULIS SEBANYAK-BANYAKNYA.

Menulislah setiap hari tanpa henti. Lakukan secara terus-menerus. Jika Anda merasa tulisan Anda tidak baik maka dengan menulis setiap hari tulisan Anda akan otomatis menjadi baik.

Simpulan Materi:
1.Menulis dapat menjadikan kita berbeda dengan yang lain.
2.Menulis menjadikan produktif
3.Menulislah dalan jejaring
4.Teruslah menulis setiap hari
5. Jangan mudah menyerah dalam menulis.

11 comments:

  1. Kurang satu lagi kesimpulannya. Menulislah sebanyak-banyaknya dengan menulis setiap hari dan buktikan apa yang terjadi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya itu sudah hafal ya,bu Aam.Tinggal nulisnya terkadang masih lemot.

      Delete
  2. Berkarya dengan karakter menulis yg keren

    ReplyDelete
  3. Numpang promo ya gan
    kami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*

    ReplyDelete