Penerbitan Buku di Masa Pandemi Covid-19
Resume kuliah Online gelombang 13.
Senin,6 Juli 2020
Pukul 19.00-21.00
Malam ini kita akan kembali
kuliah online di wa group dengan nara sumber bapak @+62 811-2936-864 Yaitu Pak
Edi Mulyanta. Omjai membuka kegiatan dan
langsung mempersilahkan Pak Edi untuk menyampaikan materinya.
Ketika berada di kelompok belajar
menulis gelombang 5, saya sudah menerima materi dari pak Edi. Tapi
apakah materinya sama atau tidak, akan penulis ikuti saja.
Apakah masih boleh ikut
belajar atau tidak karena saya sudah menerima sertifikat 40 jam.Saya memutuskan untuk mengikuti kegiatan malam ini. Mumpung masih libur dan ada
kesempatan mungkin ada yang berbeda dengan materi yang lalu.
Assalamualaikum semuanya,
semoga sehat selalu dan selalu semangat
menghadapi berbagai keadaan yang kita alami. Ucapan salam disampaikan oleh pak
Edi sebagia pembuka kegiatan ini.
Pandemi virus corona yang kunjung
berhenti,bahkan hingga saat ini semakin banyak yang terpapar virus tersebut.
Angka menunjukan kurang lebih 64.958(Kompas,com) adalah suatu bukti bahwa negara kita
sangat sulit mengendalikannya.
Karena situasi ini maka banyak
penerbit yang yang mengalami permasalahan. Pak Edi mengatakkan bahwa beliau membuka
dapur-dapur semua yang berkaitan dengan penerbitan dari hulu hingga hilir,
semoga dapat memberikan sedikit gambaran yang terjadi saat ini.
Ketika beliau mengawali dengan, dunia penerbitan itu
sendiri, dimana dunia penerbitan adalah dunia bisnis semata, yang tentunya
diikuti dengan idealisme di dalamnya.
Dalam dunia bisnis, nomor satu
yang dicari adalah keuntungan atau dapat dikatakan berujung pada Duit atau UUD
(ujung-ujung nya Duit) dalam hal ini penjualan buku untuk bisnis penerbitan.
Outlet utama bisnis penerbitan
buku adalah toko buku, yang menjadi soko guru dari bisnis ini, sehingga
ketergantungan ini sudah menjadi suatu ekosistem yang khas.
Pandemi ini betul-betul
meluluh lantakkan semua bisnis, walaupun tidak semuanya terdampak, akan tetapi
dunia penerbitan menjadi salah satu terdampak yang cukup signifikan.
Pak Edi juga menjelaskan bahwa
pada bulan Januari 20-Februari 2020, omzet Toko buku masih sangat normal, dan
tidak ada tanda-tanda terjadinya pusaran badai yang tidak terduga.
Setelah pak Jokowi mengumumkan
masuknya Corona di Indonesia, benih badai besar ini benar-benar telah tersemai,
dan membesar dengan deret multiplikasi yang luar biasa. Menjadikan semua lini
kegiatan mendadak terhenti. Laju bisnis yang tadinya masuk di gigi 5, mendadak
harus mengerem dan mengganti gigi ke gigi paling rendah yaitu 1. Dan terkadang
harus memarkirkan bisnisnya sementara waktu, sambil melihat keadaan.
Dengan berlakunya PSBB di
beberapa daerah, dengan otomatis Toko buku andalan penerbit yaitu Gramedia,
memarkirkan bisnisnya di sisi pit stop, artinya terhenti sama sekali. Dari
omzet normal dan terhenti di pit stop menjadikan omzet terjun bebas hanya
berkisar 80-90% penurunannya.
Outlet yang tertutup,
menjadikan beberapa penerbit ikut terimbas, sehingga mereposisi bisnisnya
kembali. Hal ini berdampak secara langsung ke produksi buku, hingga ke sisi
penulis buku yang telah memasukkan naskah ke penerbit menanti bersemi di Toko
Buku.
Setelah 3 bulan parkir di
Pitstop, tampaknya secercah harapan muncul di tengah badai yang tidak menentu,
setelah beberpa daerah telah memetakan pandemi dengan baik, dan mencoba berani
untuk bergerak.
Di bulan juni-juli, saat ini
dapat dikatakan Gramedia sebagai outlet toko buku telah mulai membuka gerainya
hingga mencapai angka di 80% di seluruh Indonesia, berakibat bergeraknya
kembali semangat penerbit-penerbit untuk memulai New Normal.
Rebound yang terjadi ini
menuntut penerbit untuk dengan cepat memutuskan apakah melaju kembali ataukan
menunggu terlebih dahulu keadaan menjadi lebih pasti.
Melaju, tentunya butuh dana,
sementara roda cash flow hampir terhenti 2 bulan hingga 3 bulan, sehingga
gambling keadaan pun terjadi. Banyak penerbit yang telah kehabisan nafas,
sehingga tetap memutuskan untuk memarkirkan bisnisnya sambil menunggu keadaan.
Sementara, penerbit jika tidak
mengambil kesempatan untuk mengisi pasar, tentunya akan semakin terpuruk.
Penerbit dapat memetakan buku-buku apa yang masih dapat dikembangkan saat
keadaan chaos seperti ini.
Identifikasi tema buku menjadi
sangat penting saat keadaan chaos seperti ini. Karena beruntung tema-tema yang
upto date mengenai virus corona, telah ditebar ke penulis-penulis kami
sebelumnya, sehingga dengan cepat kami mendapatkan bahan-bahan buku-buku yang
berkaitan dengan virus dengan cepat.
Kesiapan penulis, dalam
menuliskan materi dalam sebuah buku menjadikan tantangan tersendiri, mengingat
bahan-bahan sumber rujukan masih belum tersedia dengan mudah.
Pak Edi mengatakan bahwa Penerbit
Andi mempunyai database penulis yang cukup baik, sehingga dengan cepat kita mengidentifikasi
siapa penulis yang berkompeten di bidang ini, Dan dengan cepat kita meramu
materi, kemudian kita launch, dan beruntung mendapatkan sambutan yang baik.
Buku-buku pendidikan, juga
kita tetap pertahankan produksinya, karena kami yakin buku ini tidak lekang
oleh keadaan apapun, sehingga produksi buku kita konsentrasikan ke buku
pendidikan yang mempunyai pasar yang sangat stabil setiap tahunnya.
Keputusan-keputusan strategik
diperlukan, mengingat ketidak pastian yang sangat besar untuk memproduksi buku.
Kami memarkirkan mesin-mesin kami hampir 50%, untuk mengurangi beban biaya
produksi, otomatis tenaga kerja yang menggerakkannya kami kurangi jam kerjanya
walaupun tidak begitu drastis.
Banyak hikmah yang didapat
kali ini, di sisi penulis, penulis harus selalu siap untuk mendapatkan peluang
yang mungkin tidak diperkirakan sebelumnya. Penguasaan materi, penguasaan
penguraian materi, eksekusi penulisan, hingga penawaran ke penerbitan
diperlukan kelihaian tertentu.
Penulis yang siap menerima
kesempatan ini, adalah penulis yang selalu berlatih untuk selalu mengeluarkan
bahasa lisan ke dalam bahasa tulisan yang dapat dibaca oleh pembacanya.
Tentunya dengan terstruktur baik, dan tidak ada distorsi makna yang sampai ke
pembacanya.
Dalam penjelasannya Media WA
yang dikelola oom Jay ini, merupakan latihan yang luar biasa bagus sekali,
untuk menyiapkan keahlian kita dalam mengungkapan apa yang kita pikirkan, ke
dalam tulisan yang dibaca, diinterpretasi oleh pembaca tulisan kita.
Semua perlu proses, latihan,
dan kemauan. Sehingga komunitas belajar menulis seperti ini, merupakan sarana
latihan dalam menangkap peluang yang mungkin tidak selalu ada. Menulis perlu
latihan, latihan perlu waktu perulangan secara rekursif (looping) berkali-kalai
sehingga bapak ibu akan semakin lihai dalam mengolah kata yang dirangkai dalam
tulisan.
Bakat hanya 1%, sisanya adalah
kerja keras, tekun dan berlatih menulis. Blog adalah jalur yang sangat bagus
untuk bapak ibu mulai menulis, karena di dalam blog... tidak ada penolakan
kejam seperti penerbit menolak tulisan yang bapak ibu tawarkan.
Penerbit akan selalau melihat
sisi ekonomi dalam setiap tulisan bapak ibu sekalian, sehingga kemurnian
keputusannya di dasarkan oleh bisnis semata.Sehingga terkadang tulisan kita
yang luar biasa, tidak terlihat oleh penerbit yang hanya melihat business
process nya saja, bukan writing processnya.
Dengan sudut pandang ini,
bapak ibu perlu sedikit berempati kepada penerbit yang merupakan penjual
komoditas tulisan ini. Empati yang harus dilakukan adalah, mencoba melihat visi
misi penerbitannya. Kebiasaan tema-tema yang diterbitkan oleh penerbit. Intip
juga buku-buku best sellernya yang biasanya dipampang di toko buku di rak Best
Seller.
Nah, kali ini pak Edi memberitahu suatu
rahasia , bahwa tidak ada buku best seller by design. Atau dirancang, didesain
untuk laku keras. Buku yang laku keras adalah buku yang blessing.
Penebit Andi pernah melakukan perencanaan matang, untuk
membuat buku yang best seller. Penebit memilih tema yang luar biasa bebobot,
penulis yang cukup disegani karena menang penghargaan di dunia internasional.
Kami push pemasaran dengan luar biasa. Akan tetapi hasilnya cukup mengecewakan.
Buku Laskar pelangi.. saat
awal terbit, penulis tidak menyangkan akan meledak. Di awal pemasarannya,
sungguh mengecewakan, dan meledak karena kekuatan word of mouth, alias dari
mulut-kemulut.,dari komunitas satu ke komunitas lain. dan di trigger dengan
sebuah peristiwa yang tidak disangka-sangka yaitu Muktamar Muhammadiyah...dan
terjadilah ledakan viral.. menjadikan buku tersebut best seller... tidak ada
desain awal, tidak ada perencanaan untuk menuju best seller...
Dengan berbagai pengalaman ini, komunitas
senasib sepenanggungan adalah wahana yang baik dalam mengelola tulisan. Dapat
kami katakan pejuang literasi yang puritan seperti Oom Jay ini dapat memberikan
angin segar untuk tumbuhnya penulis-penulis baru. Yang tangguh dan tidak
cengeng dengan penolakan penerbit, akan tetapi tetap berkarya hingga
menghasilkan tulisan yang khas.
Punya karakter sendiri dan
tentunya di tunggu kehadirannya oleh pembaca dan penerbit tentunya.
Menulis dengan tema yang betul
betul dikuasai dan menulis dengan terstruktur ,muat di blog sebarkan kepada
teman.
Tulisan yang susah ada di blog
mendapat kesempatan untuk diterbikan,apabila sudah Percaya Diri, Kita
dianjurkan membuat proposal ke penerbit yang isinya garis besar tulisan yang
dapat ditawarkan ke penerbit. Penerbit akan melihat Tema, Judul Utama, Outline
tulisan, pesaing buku dengan tema yang sama, positioning buku (harga, usia
pembaca, gender, pendidikan, dll). Jangan lupa berikan alasan mengapa buku
tersebut ditulis. Bapak ibu dapat sedikit "Ngecap" supaya penerbit
tertarik dengan tulisan kita.
Penerbit bukan maha tahu, bapak ibu sekalian,
penerbit di dasarkan pada data historis penjualan. Jadi penerbit itu tidak
selalu benar. Penerbit biasanya agak sedikit kurang berani dengan
penulis-penulis perintis dengan tema yang berlum terekam di datanya. Sehingga
proposal ini sangat perlu diberi perhatian, untuk menyadarkan penerbit akan
tema yang diangkat dalam tulisan itu.
Mau terbitkan buku, buat
proposal dngan bagian-bagian sebagai berikut:
1.Tulislah rencana penulisan, dengan target market yang dituju,
2.Tawarkan rancangan pemasarannya, Pemasaran era new normal sangat
berbeda dengan era normal sebelumnya.
3.Proposal isinya adalah:
Judul Buku, Outline Rencana Buku dalam bantuk bab dan sub bab, Sinopsis
Buku, CV Penulis. Sertakan pula sampel bab yang sudah ditulis minimal 1 bab,
sehingga memudahkan bagian editorial memerkirakan kemampuan editing mandiri
penulisnya.
Awalnya Proposal dapat dikirim ketika buku
masih dalam proses,tapi naskah kalau buku sudah jadi kami malah lebih
senang penerbit menerimanya, proposal ini memberikan kesempatan untuk berlatih
mengikuti prosedur penulisan yang benar, sehingga dengan mengikuti alur
proposal, penulis dapat dengan mudah nantinya dalam membuat sendiri alur
bukunya. Apabila penulis sudah jadi bukunya penerbit akan lebih mudah mereviu.Naskah
Buku yang sudah jadi dapat dikiri Pan Edi S Mulyanta di edis.mulyanta@gmail.com
Untuk ke depannya pak Edi
mengatakan bahwa buku-buku mungkin akan disalurkan ke media e-book, untuk media
printing offline mungkin akan semakin berkurang jumlahnya. Ke depan media-media selain buku akan semain
banyak menghiasi dunia pendidikan. Persiapkan hal ini dengan baik, karena hal
ini membutuhkan keahlian yang berbeda dengan sebelumnya.
Bagaimana caranya untuk
membuat buku jika sudah memiliki file yang akan dibukukan, haruskah diedit dan
dicaver dahulu?
Proses Review 1 bulan, Proses
Editing 1 Bulan, Proses Pra Produksi layotu cover adalah 1 bulan, PRoses produksi
1 bulan. Penulis menyerahkan dalam bentuk file Word, tidak perlu membuat cover
karena cover akan dibuat oleh team desain penerbit
Berapa besar kemungkinan
proposal buku kita diacc penerbit? Kalau diacc apakah pembiayaan dibantu
penerbit?
Biasanya kami merespon
Proposal yang diterima saja, untuk yang tidak diterima biasanya tidak direspon
(3 bulan dead line). Ke depan dengan menggunakan apps. dialog bisa terjadi
sehingga memungkinkan untuk mengubah alur proposal sehingga bisa lanjut ke
proses penulisan.
Conten buku bebas,artinya bisa
fiksi, non fiksi atau buku umum,menggunakan kertas ukuran Unesco 16x23 cm,
jumlah halaman 125-200 halaman.
Rencananya,ke depan Penerbit Andi akan membuat
apps untuk menuliskan proposal sehingga penulis dapat menuliskan lewat gadget perencanaan penulisan.
Semoga bisa terwujud, untuk memudahkan menampung proposal yang sangat banyak
setiap bulannya.
Setiap bulannya Penerbit Andi menerima
naskah 150-300 judul, dan biasanya yang dipilih hanya 10-15 persen dari naskah
masuk untuk bisa terbit. Pembiayaan ada di penerbit, penulis tidak mengeluarkan
biaya apapun.
Sekarang Penerbit Andi Kanal
e-book akan kami buka produksinya melalui Google Play/ Google Books sehingga
semoga tingkat penerimaan naskah akan semakin besar dengan outlet ebook.
Promo dilakukan oleh pihak
penerbit, penulis diminta membantu untuk mempromosikan. Saat ini promosi dapat
dilakukan dengan webinar-webinar yang dikomandani oleh penerbit kami.
Selain itu Penerbit Andi juga menyediakan aplikasi Zoom hingga 300 peserta,
silakan dipergunakan secara maksimal bagi penulis yang berkenan menggunakannya
untuk promosi.
Sebelum menutup materinya pak Edi
memberi saran agar tetap mendokkumentasikan ilmu yang diperoleh secara
terstruktur,agar dapat diwarikan oleh pembaca dan dapat dikembangkan dikemudian
hari.
Ilmuyang ditulis terstruktur akan
menjadi Immortal tidak lekang oleh keadaan jaman, dan selalu dikenang
menjadikan legacy ke anak cucu kita. Dokumentasi yang ditulis dalam bentuk buku akan dikirimkan ke Perpustakaan Nasional
bagian deposit, yang dilindungi oleh undang-undang.
Anak cucu kita di masa yang
akan datang, akan dapat menelusuri jejak langkah dokumentasi bapak ibu dalam
bentuk tulisan dan menuju keabadian.
Bersyukur hari ini saya dapat
mengikuti kegiatan ini,karena materinya berbeda,semakin menambah wawasan untuk
tetap belajar menulis.
okee... informasinya lengkap..
ReplyDeleteTrims bu Bunga,telah berkunjung
DeleteKeren lengkap
ReplyDeletemantap ..... jangan berhenti menulis karena sudah dapat sertifikat
ReplyDeleteterimakasih,ok ibu Cicis
DeleteNumpang promo ya gan
ReplyDeletekami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*