BELAJAR di RUMAH
Ketika virus corona -19 melanda di sebuah negara yang terletak di Benua
Asia yaitu negara Cina beberapa bulan yang lalu, negara kita masih aman-aman saja.Begitu
juga di negara lainnya -terlihat aman-
aman saja.
Bahkan diantara kita sempat berujar bahwa semoga saja tidak melanda di negara
kita. Kitapun masih tetap melaksanakan kegiatan apa saja tanpa adanya rasa
takut sedikitpun.
Hari demi hari
berlalu,seiring dengan perjalanan waktu,virus corona mulai melanda
negara-negara lain,kita masih biasa-biasa saja.Hingga suatu ketika, kira-kira
sebulan yang lalu di negara kita dua orang terpapar virus corona-19. Tapi keadaan kita masih juga biasa –biasa saja, masyarkat ita tidak ada rasa
takut sama seakli,seminggu kemudian apa yang terjadi,tanpa disangka-sangka
virus corona -19 tersebut cepat sekali berkembang,bahkan langsung melanda
beberapa daerah khususnya di Jakarta
yang menjadi episentrum.Virus corona menyebar begitu cepat,pasien yang terpapar
virus corona semakin banyak,daerah yang terpapar juga semakin luas, bahkan sudah merenggut banyak
jiwa.
Semakin meningkatnya penyebaran
virus corona berdampak pada kelangsungan hidup manusia dalam bidang apa saja ,ekonomi
,industri,bahkan bidang pendidikan.
Dampak dari virus corona
dalam bidang pendidikan adalah dengan meliburkan seluruh elemen pendidikan dari
tingkat taman kanak-kanak ,sekolah dasar
bahkan sampai perguruan tinggi. Libur
sekolah yang dimaksud adalah untuk melkukan kegiatan belajar di rumah. Hal ini
dilakukan agar tidak terjadi kerumunan masa yang banyak, sehinga dapat mencegah atau memutus
rantai penularan virus corona -19.
Pada awalnya kegiatan
belajar diberlakukan selama dua
minggu,namun karena semakin banyak masyarakat kita yang terpapar virus corona
ini,maka kegiatan belajar di rumah pun diperpanjang. Sampai batas waktu yang
belum ditentukan. Sebagian lembaga pendidikan sudah menentukan perpanjangan
waktu belajar di rumah sampai tanggal 29 Mei, tapi masih ada lembaga pendidikan
yang belum dapat menentukan batas waktu perpanjangan tersebut. Dikarenakan belummengtahuinpersisnya
virus corona ini akan berakhir.
Pada umumnya bagi para guru dan dosen kegiatan
belajar di rumah tidak menjadi penghalang untuk melakukannya. Sebagai guru atau
dosen melakukan kegiatan dapat dilakukan
di mana saja,di kelas maupun di luar kelas. Apalagi dengan adanya teknologi
yang semakin canggih ini kita,guru,dosen dan semua elemen yang bergerak dalam bidang
pendidikkan dapat dengan mudahnya melakuakn kegiatan belajar di rumah.Meskipun masih
ada sebagian kecil yang belum dapat melakukan nya sehubungan dengan akses yang
tidak dapat menjangkau daerah itu. Namun ada saja cara yang dilakukan untuk
memenuhi kegiatan belajar di rumah bagi siswanya,misalnya dengan mengantarkan
soal -soal ujian ke rumah siswa masing-masing siswanya. Bisa dibayangkan, betapa
besar pengorbanan guru.
Lalu, bagaimana pihak
orang tua siswa? Apakah mereka dapat menerima dengan mudah? Sejauh ini yang
kita dengar sudah terlalu banyak keluhan-keluhan dari pihak orang tua terutama
dari ibu-ibu.Selama ini orang tua selalu mengandalkan guru di mana tempat
anaknya belajar,tanpa mengetahui bagaimana
cara guru mendidik anak-anaknya. Sampai- sampai kalau anaknya malas
belajar pun guru yang diminta untuk menasehati anaknya agar rajin belajar
di rumah.Untuk saat ini apa yang mereka
rasakan,mereka kewalahan mendampingi dan membimbing anak- anak mereka belajar di
rumah. Bagi anak-anakpun sudah mulai bosan belajar di rumah bersama dengan
ibunya.Mereka merasa bahwa ibunya tidak cocok menjadi guru.Nah, Sabar ya
ibu-ibu,Mari kita bimbing anak kita untuk belajar di rumah dengan kasih
sayang.Untuk saat ini,dalam situasi ini kita tingkatkan kerja sama untuk
mendidik anak bangsa ini. Guru menyampaikan pelajaran dari rumah, Orang tua/ibu-ibu membimbing anak di
rumah.( Lus,7 April 2020)
Mantap bunda, runtut. belajar dirumag dengan daring. kita ambil hikmahnya
ReplyDeleteTerimakasih pak Say
Delete