#April Chalkenge
#Hari ke-11
#Huruf K
Koreksi
Lusia Wijiatun
Pada hari kesebelas ini tema yang dipilih adalah huruf K. Untuk itu saya mengambil kata koreksi. Kata koreksi bila ditabah awalan me akan membentuk kata kerja yaitu mengoreksi. Nah hal ini tidak lepas dari pekerjaan saya sebagai guru.
Koreksi latihan siswa, koreksi ulangan siswa, pun juga koreksi diri sendiri. Artinya saya harus melakuan koreksi tehadap apa yang saya kerjakan. Baik dalam tugas sehari-hari sebagai guru, demikian juga tugas sebagai anggota dan pengurus di komunitas.
Dan yang lebih penting adalah koreksi tulisan sebelum diposting di blog atau akan posting komentar tiap blog yang saya kunjungi. Sering melakukan koreksi dalam setiap tulisan, semakin sering melihat kesalahan. Bahkan terkadang ada tulisan tidak jadi diposting karena belum sempat dikoreksi.
Koreksi sangat dibutuhkan bagi saya sebagai penulis pemula agar tulisan dapat diperbaiki. Hasil tulisan yang ditulis hanya dengan mengandalkan kedua jari telunjuk sangat membutuhkan koreksi. Perlunya koreksi untuk memperbaiki huruf, kta dan kalimat serta rangkaian kalimatnya pun butuh agar tulisan enak dibaca.
Apa yang dimaksud dengan koreksi?
Kata koreksi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ,1 pembetulan.perbaikan,pemeriksaan terhadap diri sendiri akan menumbuhkan sikap rendah hati dan tidak cepat menyaahkan orang lain,2. Graf pembacaan dan pembetulan cetak coba denag tanda-tanda tertentu untuk menjamin kecocokan cetak coba dengan naskahnya.
Kata koreksi akan mengalami perubahan makna apabila sudah mendapat imbuhan, misalnya mengoreksi mempunyai makna membetulkan kesalahan, memeriksa pekerjaan murid untuk menentukan nilai. Koreksian artinya bahan yang akan dikoreksi, dan pengoreksi adalah orang yang mengoreksi.
Terkadang hasil koreksi membuat seseorang kecewa, namun demi perbaikan maka rasa kecewa harus dibuang jauh-jauh. Saya akan senang apabila saya mendapat koreksi,apalagi tentang menulis. Dan memang masih sangat membutuhkan koreksi. Saya merasa bahwa tulisan selama ini masih jauh dari sempurna. Maka saya membuka diri untuk menerima koreksi. Ayo teman-teman, demi perbaikan dalam menulis silahkan mengoreksi tulisannya, melalui kometar atau secara lansung. Terimakasih
Salam Literasi
Salam Sehat dan Bahagia
11 April 2021
Sedikit koreksi pada pemakaian beberapa kata baku, Bu. Sengaja saya tidak memberitahukan biar bisa sekaligus belajar mencari kesalahan sendiri. Selain itu, biar tidak ada kesan saya mencari-cari kesalahan orang lain. Ha ha ha
ReplyDeleteterimakasih pak Sudomo, masukannya nanti saya koreksi lagi ya.
DeleteKoreksi merupakan perbaikan yang membuat kita lebih baik lagi.
ReplyDeleteBukan karena pandemi covid harus menjaga jarak, namun setelah tanda koma memang harus diberi jarak dengan kata sesudahnya.
ReplyDeleteTrimakasih pak D, itulah yang sering terlupakan, nanti syak kasih jarak. Suapya tidak terpapar ya... heheh
DeleteKoreksi memang dirasakan kecewa namun akan memperoleh perbaikan
ReplyDeleteAda beberapa kata yang typo Bu.
ReplyDeleteSeperti kata Pak D, setelah tanda koma ada jarak (spasi) ke ketikan berikutnya, begitu juga setelah tanda titik.
(Maaf, bukannya mengoreksi. Hanya memberi tahu saja yang kebetulan saya ketahui)😊🙏
terimakasih bu Nini.
DeleteSetuju bu. Koreksi akan membuat kita lebih baik bila kita mau memperbaikinya.
ReplyDeleteNahh... Kata ini memang yang membuat malas. Padahal mengkoreksi merupakan hal yang bermanfaat untuk ketelitian. Tulisan yang sangat membantu mengingatkan akan pentingkan melakukan hal ini.
ReplyDeleteTerimakasih sudah berbagi
terimkasih kembali pak Indra.
ReplyDelete