Jari Telunjuk
Lusia Wijiatun
Halo teman- teman, dihari yang ke-10 ini saya memilih kata jari, pasti semua sudah mengenal kata jari! Jari banyak menpunyai makna, misalnya jari-jari bisa berarti jari-jari roda sepeda, atau jari-jari roda sepeda motor. Pada bangun datar lingkaran jari-jari adalah setengahnya dari diameter.
Kata Jari yang saya pilih dalam tuliasan ini adalah jari jemari yang terdapat pada bagian tubuh. Yaitu pada bagian tangan kanan dan kiri. Jumlahnya ada sepuluh dan memiliki lima nama. Dari jari kelingking, jari manis, jari tengah,jari telunjuk dan jari jempol. Ehh, malah kayak anak kelas satu yang sedang menyanyikan lagu yang berjudul jari.
Dengan jari jemari yang diliki inillah setiap oramg melakukan kegiatan. Bermacam macam kegiatan, mulai dari pekerjaan yang berat maupaun yang ringan. Dalam menulis jari jemari ini sangat dominan digunakan orang. Seluruh jari dapat digunakan dengan cepat sesuai dengan tuts-tuts yang dituju.
Sungguh terlihat indah jari jemari tersebut, apalagi digerakkan dengan lincahnya. Saya tertegun melihat setiap guru muda mengerakkan jari-jemarinya.Sering saya perhatikan mereka mengetik tanpa melihat huruf-huruf yang ada pada keybord. Pandangan matanya tertuju pada kertas yang menjadi bacaan yang diketiknya. Sementara jari jemarinya menari-nari tiada henti dan selalu pas pada huruf yang dituju.
Sangat berbeda jauh dengan saya, yang biasa mengetik hanya dengan kedua jari telunjuk saya ini. Kadang saya berpikir, coba dulu ada kesempatan belajar mengetik, mungkin saya juga seperti itu. Namun semua sudah berlalu, karena keadaan situasi dan kondisi saya tidak pernah belajar mengetik.
Sampai saat mulai berkembangnya teknologi, saya mencoba, belajar dan belajar secara otodidak.Melihat dan melihat lalu mencoba dan beraksi , pada akhirnya dapat melakukan. Dan jari saya juga dapat menari-nari di atas keybord laptop ini, meski hanya dengan kedua jari telunjuk saja.
Jari telunjuk inilah yang menjadi andalan saya dalam menyelesaikan adminitrasi kelas dan segala perlengkapannya. Bahkan kedua telunjuk ini juga yang menggiring saya menjadi penulis pemula. Saat jari telunjuk ini menari-nari kian kemari, dengan lentiknya jari yang lainpun ikut menemani.
Hingga suatu hari saat saya menulis, tiba-tiba ada yang menyapa. “Wah. Bunda jari-jarinya lentik sekali.” Saya pun menjawab sambil tertawa, “ iya nih, Cuma telunjuk bunda saja yang bisa dipakai untuk mengetik, tidak seperti kalian.” Mereka menjawab, “ Bunda hebat!” Saya tertawa lagi sambil mengucapkan terimakasih.
Memang sampai saat ini saya hanya bisa menggunakan kedua telunjuk saya ini untuk menulis. Tapi saya tidak berkecil hati, saya merasa bangga juga sih hanya dengan kedua telunjuk ini dapat menyelesaikan tugas-tugas. Bahkan dapat membatu rekan lainnya dalam menyelesaikan tugasnya. Puji Tuhan, Saya bersyukur dengan kemampuan yang Tuhan berikan kepada saya. Kemampuan yang diberikan Tuhan pas pada tempatnya. Terimakasih Tuhan, atas anugrah-Mu.Bagaimana dengan anda, pasti Jari Jemarinya menari semua ya,bukan hanya kedua jari telunjuk. He he he
Salam Literasi
Salam Sehat dan Bahagia
10 April 2021
Dua jari telunjuk yang mampu menggerakkan banyak jari-jari di tangan orang lain. Mantap, Bu Lusia! Jangan lupa terus poles kemampuan dua jari telunjuk untuk memperbaiki kesalahan penulisan yang ada.
ReplyDeleteSama dengan mantan teman kantor saya, Bu, yang menggunakan jari telunjuk saja untuk mengetik. Ya, tergantung masing-masing orang sih, tetapi kalau saya, Alhamdulilah, menggunakan sepuluh jari untuk mengetik sejak kuliah. Soalnya sudah terbiasa mengetik, jadi jari ini mengikut saja begitu.
ReplyDeleteTetap semangat selesaikan tugas kita dengan hanya kelentikan dua jari kita..
ReplyDeleteDu biasakan sepuluh jari bunda..lama-lama juga nanti lebih nyaman mengetiknya.
Nmun jk jika belum terbiada tak apalah yang terpenting tugas semuanya beres...
Hahaha Ambu banget ngetik 2 jari. But it's o.k krn bisa menyelesaikan tugas dg segera.
ReplyDeleteIstilah waktu saya kuliah, mengeetik dengan kedua telunjuk sama dengan mengetiknya dengan sebelas jari.
ReplyDeleteWalaupun sebelas jari dapat menggerakkan Jika literasi bagi diri dan para pembaca blog ini.
Bersyukurlah dengan cara berbagi ilmu secara gratis. He hr he. Bayarannya jauh lebih banyak dan memuaskan, apabila yang bayar itu dari Tuhan. Betul gak?
ReplyDelete