Monday, February 22, 2021

Persahabatan 2

 


MEMORI FEBRUARI  ke-22

Senin, 22 Februari 2021

Tantangan Menulis Blog hari ke-22

Lomba Blog PGRI

 

Persahabatan 2

Lusia Wijiatun                                    

Hari demi hari berlalu begitu cepat persahabatan Bu Widi dan Bu Asih semakin erat. Sampai mereka dikarunia anak. Bu Widi dikaruniai anak 3 orang, satu perempuan dan dua laki-laki. Sedangkan Bu Asih dikaruniai anak 2 orang, laki-laki dan perempuan. Persahabatan mereka tetap terjalin dengan baik. Saat Widi membutuhkan sesuatu, Bu Asih sering membantu,begitu juga sebaliknya saat Bu Asih membutuhkan sesuatu Bu Asih pun membantu.

 Untuk menambah pengetahuan dalam mendidik dan mengajar siswa, suatu hari Bu Widi mengajak Bu Asih untuk melanjutakan pendidikan. Saat itu mulai dibuka  Universitas Terbuka  yang disediakan oleh pemerintah untuk para guru agar dapat meneruskan pendidikan.

”Bu Asih, ada pendaftaran di UT program Diploma II, apa Bu Asih mau ikut?” Tanya Bu Widi. 

“ Oh ya, Ayo kita mendaftar,”Sahut Bu Asih.

“ Kapan pendaftarannya?”kata  Bu Asih  lagi dengan semangat.

“ Mari kita cari informasi dulu ke UPTD, supaya jelas,” Kata Bu Widi

 Mereka berdua pun memdaftarkan diri bersama-sama. Dan merekapun mulai belajar /kuliah. Kuliah dilaksanakan setiap hari minggu,hari-hari biasa mereka tetap melaksanakan tugasnya.

Selama kurang lebih dua setengah tahun mereka berdua menempuh pendidikan Diploma II.Kemudian mereka berdua melanjutkan ke S 1 hanya selang waktu 6 bulan. Banyak yang menertawakan mereka, karena memang sedikit peminat S1 waktu itu.Kala itu angkatan kedua hanya ada 20 orang, berbeda dengan angkatan sebelumya ada 40 orang.

Bu Widi sedikit tersinggung saat ada teman yang menertawakan. Tapi  Bu Asih sahabatnya selalu memberi semangat. “Biarlah jangan diambil hati,” Kata Bu Asih. “ Siapa tahu nanti dibutuhkan, kalaupun tidak kita dapat ilmu,” lanjutnya lagi.

“ Oh ya,benar juga ya Bu Asih,” Kata Bu Widi. Suatu saat pasti ada hikmahnya.

Mereka tidak perduli apa kata orang, kuliahpun berlanjut. Hingga selesai pada tahun 2005.

Bu Widi dan bu Asih dapat mneyelesaikan S1 nya dengan waktu  dua setengah  tahun,mereka dinyatakan lulus dan berangkat Wisuda  ke Jakarta, bersama dengan  empat  orang teman lainnya.

Sebelum wisuda dilaksanakan, para wisudawan mengikuti seminar. Saat itulah disampaikan undang-undang guru dan dosen. Menurut Undang-Undang  Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen  menegaskan guru dan dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan pendidikdntinggi tempat satuan bertugas , serta memiliki kemampuan untuk memwujudkan pendidikan nasional.

Bu Widi dan Bu Asih saling berpandangan, tersenyum dan merekapun berpelukan. Air mata haru tak terasa menetes didpipi, perjuangan mereka tidak sia-sia. Itulah Bu Widi dan Bu Asih yang saling mendukung satu sama lain.

Dengan menyandang gelar S.Pd, mereka berdua semakin percaya diri. Mereka semakin ahtif untuk mendidik dan mengajar siswa. Begitu juga dengan kegiatan yang ada di Kecamatan atau Kabupaten sering diikuti, terutama oleh Bu Asih. Hampir seluruh kegiatan selalu diikutinya terutama kegiatan pramuka. Dengan keahtifan Bu Asih, Bu Asih mutasi ke SD terbaik. Bu Widi mengucapkan selamat, ia ikut merasakan kegembiraan yang dirasakan Bu Asih.

Setelah dua tahun Bu Widi dan Bu Asih lulus S1, ada pemberitahuan sertifikasi. Dengan diterbitkannya Peraturan Mediknas Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi  bagi Guru dalam jabatan. Bu Widi dan Bu Asih pun segera mempersiapkan bersama. Kala itu ada dua macam pelaksanaan yaitu dengan Fortofolio dan PLPG( Pendidikan Latihan Profesi Guru) bagi  yang tidak lulus Fortofolio.

Sama-sama berjuang tapi garis tengan masing-masing mempunyai rezeki yang berbeda. Bu Asih lulus fortofolio sedangkan Bu Widi  harus berlapang  dada untuk mengikuti PLPG. Lagi-lagi Bu Widi mengucapkan selamat atas kelulusan Bu Asih. Tak lama kemudian Bu Widi pun mendapat panggilan untuk mengikuti PLPG selama sembilan hari,dan akhirnya BuWidi  juga dinyatakan lulus.

Tahun berikutnya barulah mereka berdua menyusun berkas untuk pengajuan sertifikasi,  dan mereka berdua  memperoleh  ditahun yang sama hanya bulan penerimaannya saja yang berbeda.  Walau ada perbedaan mereka berdua selalu akur, kesahan sedikit biasa karena setiap orang tidak luput dari kesalahan, namun mereka segera memperbaiki dengan selalu membuka pintu maaf. Itulah persahabatan antara bu Widi dan Bu Asih semakin erat saja.

  

Salam Literasi

Salam sehat dan Bahagia

Lusia Wijiatun,S Pd

No pokok anggota PGRI 07030489783

lusiaucis07.blogspot.com

2 comments:

  1. Bu Asih yang selalu asih, dan bu Widi yang selalu memotivasi diri. Proses perjuangan dan perjalanan dua orang guru. Persahabatan yang saling menguatkan. Sangat menginspirasi bu.

    ReplyDelete