Sabtu,13 Februari 2021
Tantangan Menulis Blog hari ke-13
Lomba Blog PGRI
Menelusuri Cara Pelaksanaan AKM
Oleh Lusia Wijiatun,S.Pd
Sabtu,13 Februari 2021, Salam sejahtera untuk kita semua, di akhir pekan ini bertepatan dengan hari ke-13 tantangan menulis blog. Bu Widi masih ingin mengetahui bagaimana kelanjutan dari asesmaen nasional AKM. Bagaimana cara pelaksanaannya?Bagaimana tekniknya? Terutama bagi sekolah-sekolah yang ada di daerah-daerah yang belum ada atau tidak ada infrastruktur yang memadai.
Untuk menghilangkan penasarannya maka bu Widi mencari informasi melalui media yang tersedia. Klak-klik jari telunjuknya mulai menari-nari di atas keybord untuk menelusuri informasi tentang cara pelaksanaan asesmen nasional. Yaitu, Moda Pelaksanaan AKM. Untuk mengetahui informasi moda pelaksanaan AKM ini kita belajar bersama melalui youtube.com dan hailun,depdikbud.i.d. Begini Informasi yang diperolehnya.
Pelaksanaan Asesmen Nasioanal berbasis komputer dilakukan oleh semua sekolah, madrasah dan program pendidikan kesetaraan. Untuk dapat mengukur beragam kompetensi siswa dalam bentuk informasi. Pemanfatan teknologi dalam asesmen dapat dilakukan dengan efisien dan efektif, untuk proses distribusi instrumen pengolahan data dan pengolahan hasil. Semua sekolah melaksanakan asesmen nasional tanpa mempertimbangan status akreditasi satuan pendidikan.
Menurut penjelasan kemendikbud melalui youtube.com satuan pendidikan yang tidak mempunyai sarana teknologi dan informasi atau TIK yang menjadi persyataratan asesmen nasional,dapat menumpang pada sekolah lain yang mempunyai infrastrutur TIK yang memadai.
Hal ini nanti akan diatur oleh dinas pendidikan dan kementrian Agama akan mengkordinasikan skema menumpang tersebut. Kementrian pendidikan dan Kebudayaan menyiapkan dua moda pelaksanaan asesmen nasional yaitu: berbasis dalam jaring atau daring dan semi daring.
Pada moda daring semua proses dilakukan dalam jaringan yang membutuhkan internat yang memadai dan stabil selama pelaksanaan asesmen nasional. Dengan demikian satuan pendidikan tidak perlu melakukan proses sinkronisasi unggah hasil.
Bagi sekolah yang tidak mempunyai koneksi internet dapat menggunakan moda semi daring. Satuan pendidikan perlu melakukan sinkronisasi atau mengunduh soal pada komputer server tiga hari sebelum pelaksanaan asesmen. Setelah asesmen selesai satuan pendidikan bertugas untuk memastikan hasil semua tugas asesmen dari sexampel asesmen yang sudah lengkap dan menggugah asesmen ke server pusat.
Setiap kepala satuan pendidikan menentukan moda asesmen nasional yang sesuai dengan infrastruktur TIK diwilayahnya pada struktur sistem nasional paling lambat 30 hari sebelum pelaksanaan. Dinas Pendidikan atau kantor Kementrian Agama diharapkan berkordinasi dengan kepala satuan pendidikan untuk mekanisme risol sharing atau berbagi sumber daya dalam pelaksanaan asesmen nasional.
Infrastruktur TIK yang memadai untuk kebutuhan asesmen nasioal secara daring pada satuan pendidikan adalah infrastruktut yang memiliki kualfikasi minimum meliputi tersedianya perangkat komputer dekstop atau laptop dengan stefikasi minimum yang ditetapkan. Tersedianya aplikasi berstandar dan tersedianya internet minimum megabit duabelas Mbps, komputer yang stabil selama pelaksanaan asesmen nasional.
Sedangkan bagi sekolah yang tidak mempunyai kapasitas yang memadai dapat melakukan asesmen nasional secara daring maka dapat memilih moda secara semi daring. Pada moda semi daring satuan pendidikan perlu untukk menyiapkan tambahan infrastruktur pada moda semi daring berupa komputer visi yang digunakan sebagai sever dengan kwalifikasi minimun yang telah ditetapkan.
Tersedianya komputer dekstop atau laptop yang memiliki kualifikasi yang telah ditetapkan.Tersedianya aplikasi broser standar,tersedianya internet dengan kapasitas duabelas Mbps untuk unggah sinkronisasi hasil asesmen nasional.
Setelah selesai proses asemen nasional moda semi daring dilakukan, satuan pendidikan bertugas untuk memastikan semua hasil asesmen nasioanl bila semua exampel sudah lengkap dan mengunggah hasil asesmen ke server pusat.
Jadi bagi sekolah yang tidak mempunyai infrastruktur TIK yang memadai sesuai dengan standar yang telah ditetapkan tidak perlu cemas. Pelaksanan asesmen nasional dapat dilakukan dengan cara menumpang pada sekolah yang infrastrukturnya memadai. Dengan menunggu skema yang diatur oleh dinas pendidikan bersama dengan kementrian Agama.
Lalu bagaimana pelakasanaannya pada masa pandemi ini? Untuk pelaksanaan Asesmen Nasianol pada masa pandemi ini, tentu saja tetap mematuhi protokol kesehatan yang sudah dicanangkan oleh pemerintah. Bagaimanakah protokol kesehatan yang di harapkan? kita lanjutkan untuk menelusuri informasi selanjutnya.Terimakasih,Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita.
Salam Literasi
Salam sehat dan Bahagia
Lusia Wijiatun,S Pd
No pokok anggota PGRI 07030489783
lusiaucis07.blogspot.com
Tetap semangat nulis blog nya. Semoga pelaksanaan AKM dapat berlangsung sesuai dengan yg di harapkan.
ReplyDeleteAmin, terimakasih,kunjungannya Bu.
DeleteRajin sekali bu Widi mencari informasi dan menuliskannya kembali. Terimakasih ya bu, ini secara tidak langsung memudahkan saya merangkum informasi yang sama
ReplyDeleteIya Bu,supaya bisa dibaca- baca lagi,untuk mengikat ilmu yg diperoleh dengan menuliskannya atau membuat resumenya.( Belajar dari omjai)
ReplyDeleteAssesment masa pandemi bagaimana penilaiannya ya bu ...
ReplyDeleteMenurut informasi dari berbagai sumber,dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan.
ReplyDelete