Program September Ceria
Rabu,26 Agustus 2020, tanpa
disangka dan diduga ada pembelajaran ,Sejak siang hari tidak begitu ahtif
melihat group Belajar menulis,karena menyelesaikan tugas sebagai team
pengembang kukrikulum Muatan Lokal bahasa
daerah.Sambil beristirahat coba membuka group Belajar menulisdan langsung
membuka link yang berjudul Ekoji dan
Lisa A. Rianto, Serumpun Padi. Sebuah
lagu yang dinyanyikan dengan suara merdu Mbak Lisa A. Rianto yang selalu saya
tunggu penampilannya di TVRI dulu .Teringat ketika duduk di Sekolah dasar pak
guru mengajarkan lagu itu. Kami disuruh ke depan menyanyikan lagu itu boleh
dengan lenggak lenggok. Wahh ...
tersenyum sendiri bila mengingatnya.
Berlanjut pada chat berikutnya,
bahwa malam ini akan mendapat pencerahan dari Prof Eko Indrajit. Langsung saya
ikuti,meskipun terlambat,baca dengan cepat takut ketinggalan seperti ketika
Prof menyampaikan materi yang terdahulu. Saya kecewa tidak sempat mengikuti tantangan beliau yang
berjudul Menulis Buku dalam Seminggu, karena waktu itu baru saja ikut belajar
menulis.
Malam ini adalah kesempatan
untuk mengikuti kembali,kalau-kalau bisa ikut menulis dalam bimbingannya.
Ucapan selamat malam kepada
kita semua yang beliau cintai. Beliau
juga mengucapkan selamat berjumpa.”adalah suatu kehormatan dapat berjumpa
dengan anda semua,”katanya lagi.
Tak lupa beliu juga berdoa agar kita dalam keadaan sehat tak kekurangan suatu apa.
Pada awal kegiatan berbagi
malam ini Prof Ekoji meyakini bahwa semua telah mendengarkan banyak kisah dari
penulis-penulis hebat yang menginspirasi. Mereka semua telah membuktikan bahwa
pada dasarnya menjadi penulis itu mudah. Termasuk menerbitkan hasil karyanya.
Yang penting adalah kemauan.
Seperti pepatah, dimana ada kemauan, di situ ada jalan.
Prof Ekoji mulai menulis
semenjak semeste 1 di ITS tahun 1988, alasannya menulis karena beliau merasa
kesepian karena untuk pertama kali kos jauh dari orang tua., Beliu kuliah pada
jurusan teknik komputer,maka beliau sering menulis di majalah-majalah komputer.
Artikel pertamanya dimuat di majalah Mikrodata versi lawas.
Selama hidupnya beliau sudah
menerbitkan lebih dari 50 buku. Sebagian besar dipublikasikan dalam bahasa
Indonesia dan beberapa dalam bahasa Inggris.
Senang membaca buku sejak
kecil itulah yang membuatnya juga senang menulis. Buku yang menjadi favorit Prof Ekoji adalah karya-karya Karl
May, RA Kosasih, Album Cerita Ternama, Cerita Lima Benua, Alfred Hitchcock, dan
lain sebagainya. Majalah anak-anak seperti Bobo, Kuncung, Kawanku, dan
lain-lain menjadi santapan sehari-hari waktu di SD.
Waktu SMP dan SMA, sekolah
Prof Ekoji mewajibkan membaca karya sastra Indonesia dan membuat sinopsisnya.
Di SMA 113 sinopsis karya-karya sastra Indonesia yang dibuat Prof Ekoji
memegang rekod selama 3 tahun studi. Karena belajar sastra, maka kesempatan itu
digunakan untuk membuat puisi, pantun,
dan gurindam untuk menggoda dan mendekati calon istrinya. Hasil dari banyak
membaca dan menulis adalah berhasil menggaet artis sebagai istri.
Diajak menulis bersama ketika ayah beliau pensiun,bahkan
sudah menulis buku bersama lebih kurang 10 buku. Ayah yang sudah berusia 79
tahun menulis buku kurang lebih 20 buku dan diterbitkan di mana-mana.
Alasan menulis agar tidak pikun, dan
cari kesibukan. Dan bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat sekitarnya.
Prof Ekoji yang mempunyai moto hidup
saya sederhana "cara menabung paling mudah adalah dengan cara
membagi". Dengan menulis, maka dapat
memberikan pikiran walaupun sederhana kepada orang lain. Dengan
demikian, tabungan jumlah teman dan jejaring nya meluas. Dari situlah beliau mendapatkan warna
warni kehidupan yang tak terpikirkan sebelumnya. Cita-citanya bisa keliling
Indonesia dibayarin orang lain berhasil menjadi kenyataan karena menulis.
Menurut Prof Menulis paling mudah
adalah jika temanya sesuatu yang kita SUKAI dan KUASAI. Apapun itu. Memang
menyusun kalimat pertama terasa sulit. Tetapi ketika sudah berhasil, akan
mengalir dengan sendirinya. Lama-lama menjadi ketagihan.
Menulis satu halaman sebelum
tiduradalah salah satu cara yang dilakukannya, Tulis apa saja yang ada di
kepala. Kalau satu hari satu halaman, berarti tiga bulan bisa jadi sekitar 100
halaman. Barulah diterbitkan dalam bentuk bunga rampai pikiran sebelum tidur.
Ayo menulis lagu untuk guru. Menulis satu
minggu hanya dapat dilakukan apabila yang ditulis adalah BIDANG KEPAKARAN kita,
sehingga tulisan akan mengalir tanpa harus banyak membaca referensi. kalau sama
saya, dibuthkan minimal 2 minggu. Satu minggu adalah membuat 50 halaman
ringkasan dari apa yang saya sampaikan di Ekoji Channel, satu minggu berikutnya
menambahkan 50 halaman dari berbagai sumber lain untuk memperkaya khazanah
pembahasan.
Ini yang waktu itu belum sempat saya
ikuti karena terlambat informasi,kali ini saya ingin mengikuti menulis bersama
Prof Ekoji,dalam Program September Ceria separti judul lagu. Semoga saya dapat
mengikuti program ini.
Terimakasih Prof Richardus Eko Indrajit atas kesempatan yang
diberikan.
Salam Bloger Pemula
Lusia Wijiatun
No comments:
Post a Comment