Hidup Hirup Hibuk
Lusia Wijiatun
Tiga kata dalam Kamis menulis hari ini adalah Hidup hirup hibuk.Selain kegiatan kamis menulis ada juga kegiatan menulis selalu ada ide untk menulis setiap hari yang merupakan hari ke-8. Saya baru mengikutinya sejak hari keenam. Ada saja halangan untuk menulis, itu artinya belum dapat berkomitmen dengan baik. Wah, jujur ini.
Pada Kegiatan Kamis menulis kembali mencoba untuk berkomitmen menulis setiap hari, Tiga kata yang saya baca sepulang sekolah membuat berpikir, apa yang mesti saya tulis?
Hidup
Hidup adalah anugerah. Hidup harus dihargai, dihormati dan dinikmati.Sebab jika kita hidup,kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi, baik hidup atau mati kita adalah milik Tuhan( Roma 14: 10). Mari kita guanakan anugerah hidup ini sebaik-baikkanya. Hidup juga kesempatan, dalam arti mari kita gunakan kesempatan ini untuk hidup sebaik-baiknya dan melakukan yang baik bagi diri sendiri dan orang lain sesuai dengan pedoman hidup kita.
Dalam hidup pastilah membutuhkan segala sesuatu yang dibutuhkan. Moril ,materiil, atau yang sering disebut dengan kebutuhan rohani dan jasmani. Kebutuhan hidup rohani dan jasmani harus seimbang.Untuk itu kita harus menjalani hidup ini dengan usaha : doa dan berkarya. Tidak cukup hanya dengan berdoa tampa berkarya.
Berdoa adalah suatu kewajiban yang harus dilaksanakan. Dengan berdoa maka Tuhan akan melindungi serta memberkati apa yang akan kita lakukan. Sehingga dalam melakukan kegiatan dapat berjalan dengan lancar, selamat tanpa suatu halangan. Selain itu dalam hidup juga berusaha berbuat baik, bersikap sabar, rendah hati,dan yang paling penting adalah amal kasih.inilah yang disebut dengan kebutuhan hidup rohani.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup kita juga membutuhan kebutuhan jasmani. Dalam memenuhi kebutuan jasmani ini, kita tidak bisa sendiri. Sebagai mahkluk sosial kita membutuhkan orang lain. Perlunya usaha dan karya dalam memenuhi kebutuhan hidup, yaitu dengan bekerja.
Bekerja dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kegiatan melakukan(diperbuat) makan dan minum saja, sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah, mata pencaharian.
Bekerja adalah suatu yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Untuk bekerja dengan baik haruslah timbul dari hati, dari rasa cinta dan disiplin diri terhadap pekerjaan itu.Meski terkadang terasa enggan.
Kita harus tetap berusaha dan bekerja, sebab Jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan ( 2 Tesalonika 3:10) ,maksudnya adalah bahwa bekerja adalah aktivitas yang melekat kepada manusia secara hakiki sebagai suatu ciptaan Allah, Sang Pencipta juga digambarkan sebagai sosok yang bekerja.
Kerja adalah suatu kewajiban yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan sesuai dengan kapasitas yang kita miliki. Namun jangan lupa untuk beristirahat juga dan menyediakan waktu untuk anak-anak. Dengan memberi perhatian dan kasih sayang , sediakan waktu untuk selalu berkumpul dengan anak-anak.
Hirup
Hiruplah udara segar bersama keluarga dalam kegiatan rekreasi ringan, ke taman, misalnya.Atau rekreasi ke tempat rekreasi terdekat,untuk refresing menghilangkan rasa penat dan capai setelah bekerja. Mungkin bisa juga dengan melakukan makan di luar bersama, menikmati makanan kesukaan keluarga. Makan bakso misalnya, bakso yang lezat dengan kuah yang segar. Menghirup aroma lezatnya perlahan-lahan sambil ngobrol bersama akan terara lebih nikmat. Dan menambah kebahagian.
Hibuk
Situasi saat ini, membuat banyak orang semakin hibuk. Banyaknya pekerjaan dan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidup membuat orang semakin sibuk. Karena kehibukan itu, terkadang tidak ada lagi waktu untuk keluarga. Waktu berdoa pun terkadang terburu-buru. Sehibuk apapun sebaiknya kita harus selalu meluangkan waktu untuk Tuhan. Dan menyempatkan diri utuk memberi perhatian pada keluarga.Tidak bisa dipungkiri bahwa pada masa pandemi kehibukan memang menyita banyak waktu. Namun, jangan sampai kita dihibukan dengan kehibukan itu sendiri. Kita yang harus mengatur segala sesuatunya hingga kita dapat mengendalikan kehibukan itu sendiri.
Hati
Lusia Wijiatun
Hati yang tulus hati yang bersih jujur, namun bagaimana kita mengetahuinya? Seperti yang sering diungkapkan Rambut sama hitam, Hati orang siapa yang tahu. Ungkapan itu sering saya ucapkan ketika ada teman yang mencurahkkan perasaannya, untuk menghilangakan kegundahan hatinya. Hati yang sedang gundah membuat gelisah, hal ini bisa saja terjadi pada sipapapun. Hati yang gundah gulana membuat orang kecewa hingga hati bisa saja terluka.
Hati yang luka akan menambah beban pikiran seseorang. Oh ya, Tidur tidak nyenyak, makan pun tak enak.Lalu bagaimana menghilanglangkan luka hati.
Apa sih hati itu ?
Hati adalah bagian organ tubuh yang berfungsi sebagai penawar racun dalam tubuh , menghasilkan cairan empedu, membantu ginjal memproduksi urine dan membentuk sel darah merah.Hati terdapat di dalam rongga perut sebelah kanan dibawah diafragma.
Lalu apa hubungannya dengan hati yang gundah, hati yang luka. Itu merupakan suatu ungkapan perasaan yang menyentuh. Hingga bisa menimbulkan perasaan sedih, atau gembira. Perasaaan yang dapat diungkapkan akan membuat orang menjadi lega, dan permasalahan pun akan mendapat solusi. Berani mengungkapkan perasaan yang sedang dirasakan adalah salah satu cara untuk meringankan beban perasaan itu sendiri. Sehingga kita bisa terlepas dari kegundahan dan kegelisahan.Dengan demikian kita akan menjadi bahagia. Menulis adalah salah satu mengungkapkan perasaan dari hati yang terdalam. Ya atau tidak, hanya kita yang tahu.
Salam Literasi
Salam Sehat dan Bahagia
8 April 2021
Ya, intinya sih memang harus seimbang, jangan sampai hidup hanya hibuk terus, akhirnya lupa hirup udara segar atau sekadar beristirahat sejenak. Hidup yang seperti itu kiranya memang jauh dari bahagia.
ReplyDeleteIya pak,jngn hibuk terus, sampe lup Istirahat,kejar tayang juga boleh,jngn lupa jaga kesehatan hirup udara segar.
DeleteBu Lusia mulai di hari keenam, sementara saya baru gabung dan baru mulai hari ini 🤭
ReplyDelete"... Jangan sampai kita dihibukan dengan kehibukan itu sendiri" sip 👍🏻
Terimakasih Bu Ditta,tetap semangat ya.
DeleteBunda... Trimks share pengalaman yg luar biasa. Betul sekali... Kehidupan selalu menyibukkan rutinitas kita. Tanpa refresing dg menghirup udara ,kita pasti sdh stress...
ReplyDeleteTerimakasih kembali.
ReplyDelete