Wednesday, March 10, 2021

Pentigraf, Aku Kamu Dia

 

Kamis Menulis

Pentigraf, Aku Kamu Dia

Lusia Wijiatun,S.Pd       

 


Aku adalah seorang gadis yang sederhana,berasal dari keluarga sederhana,Wajahkupun juga sederhana, kata orang sih biasa-biasa saja.Tapi aku sangat bersyukur atas apa yang aku miliki. Karena merupakan suatu anugerah dari Tuhan Sang Pencipta.  Tuhan memneri anugerah kepada setiap orang dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Dalam kekurangan aku tidak boleh minder, aku harus belajar sunguh-sungguh agar aku dapat menutupi kekurangan itu.Sebagai contoh aku lebih suka pelajaran matematika,maka aku belajar lebih giat, supaya aku sedikit berbeda. Hal ini membuat aku banyak mempunyai teman. Hingga suatu hari salah seorang teman selalu memndekatiku, awalnya hanya melihat PR, terus minta dijelaskan pada akhirnya kami semakin dekat.

Kamu adalah teman dekatku itu, hampir setiap hari datang ke rumahku untuk belajar. Kamu minta tolong agar aku selalu menjelaskan pelajaran itu. Padahal kamu juga mendengar penjelasan pak guru tadi kan? Tapi kamu selalu berkata,” Aku belum paham, jadi belum bisa mengerjakannya.” Dengan sukarela akupun membantu menjelaskan pelajaran itu. “Maaf ya, untuk hari ini kamu salin saja aku tidak sempat menjelaskanya,”Kataku.Begitulah hampir setiap hari kamu belajar bersamaku, begitu juga dengan pelajaran lainnya.

Hingga  pada suatu hari kamu meninggalkan aku untuk melanjutkan sekolah ke kota lain.  Kamu pun berpesan akan pulang setiap smester. Betul juga apa yang kamu katakan, setiap libur semester kamu selalu pulang. Hari begitu cepat berlalu,tak terasa aku dan kamu tumbuh semakin dewasa. Perasaan mulai  berubah, kamu menyatakan cinta padaku. Saat itu aku dan kamu menjadi pasangan kekasih. Aku begitu setia menantimu, tak ada yang lain dihatiku selain dirimu. Begitu juga dengan kamu, Kamupun berjanji akan mengarungi bahtera rumahtangga bersamaku.

Namun apa yang terjadi? Setelah sekian lama aku setia kepadamu. Kamu mulai berubah, aku tak tahu mengapa kamu berubah? Tidak ingatkan akan janji  yang pernah kamu ucapkan? Apa yang membuatmu berubah. Oh.... Ternyata ada dia yang membuat kamu berubah. Walau hatiku sakit dan kecewa aku tidak akan menunjukan kekecewaanku. Aku hanya berpikir, ternyata sia-sia sudah kesetiaanku selama ini.  Ketika aku minta kepastian, ternyata kamu tidak memilih aku, dengan alasan ibumu tidak menyukai aku. Itu artinya kamu memilih dia kan? Baiklah, semoga kamu bahagia bersama dengan dia. Akupun akan berbahagia bersama yang lain, aku yakin Tuhan akan memberi yang terbaik sebagai pengganti kamu.

 Salam Literasi

Salam Sehat dan Bahagia.

 

 

 

27 comments:

  1. Huuf... Begitu mudah melypalan janji hanya karena alasan yang sesimpel itu..

    ReplyDelete
  2. Melupakan semua janji manis,, karena ada dia

    ReplyDelete
  3. Melupakan semua janji manis,, karena ada dia

    ReplyDelete
  4. Waduh belajar bersamanya jadi berhenti. Ada udang di balik batu.

    ReplyDelete
  5. Orang ketiga dalam cinta memang sangat berbahaya.. Hehehe

    ReplyDelete
  6. Replies
    1. Namun sudah bahagia Bu Ai, duka lara telah sirna.

      Delete
  7. Iya....kok akhirnya kamu sama dia.....siip pentinya

    ReplyDelete
  8. Betul Bu Nunung, semua tinggal kenangan,kita sudah bahagia dengan pasangan masing-masing.

    ReplyDelete
  9. Jodoh kita adalah jodoh yang paling baik menurut pandangan Allah swt.

    ReplyDelete
  10. Tidak apa2, luka hanya sementara karena Tuhan memberi pengganti yg terbaik

    ReplyDelete
  11. Waduh... Lagi curhat sang mantan, keren... Tulisannya

    ReplyDelete
  12. Heemm raih cintaNya tdk akn pernah menyesal..

    ReplyDelete
  13. Hmmmm... Selalu orang ketiga yang merupakan.
    Tenang... Tenang... Pasti akan ada yang lebih baik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. pasti, sudah di depan mata, Tuhan memdengarkan doa-doa kita.

      Delete
  14. Lupakan dia, jemput kebahagianmu sendiri. Bismilah, Allah akan memberikan kekasih hati 1000 kali lebih baik dengan orang yang mengecewakanmu.

    ReplyDelete
  15. Betul bu Aam, gugur satu tumbuh seribu. hehehe

    ReplyDelete
  16. Kamu memilih Dia karena alasan ibumu tidak menyukaiku. Sungguh menyakitkan

    ReplyDelete