Tuesday, February 9, 2021

Asesmen Kompetensi Minimum dan Kecakapan Hidup Abad 21

 

 

Selasa, 9 Februari 2021

Tantangan Menulis Blog hari ke-9

Lomba Blog PGRI

 

Asesmen Kompetensi Minimum

dan Kecakapan Hidup Abad 21

Oleh Lusia Wijiatun,S. Pd



Setelah  mengenal apa itu AKM, teman teman selanjutnya kita akan mengenal lebih jauh tentang AKM  tentang penerapannya, apa saja yang diujikan, siapa saja peserta AKM dan untuk apa AKM . Nah  mari kita cari tahu penjelasan selanjutnya.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 43 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Ujian Yang Diselenggarakan Satuan Pendidikan dan Ujian Nasional. Salah satu poin penting dari dua kebijakan tersebut diatas bahwa Ujian Nasional (UN) tahun 2020 merupakan UN terakhir yang akan diselenggarakan dalam sejarah pendidikan Indonesia. Penyelenggaraan UN tahun 2021, akan diubah menjadi Asesmen Kompetensi Minimum. AKM dilaksanakan agar generasi siap dan mampu menghadapi abad 21.

Menurut Reevi Haryanto,Abad 21 ditandai sebagai abad keterbukaan atau abad globalisasi, yang artinya kehidupan manusia pada abad ke-21 mengalami perubahan-perubahan yang fundamental yang berbeda dengan tata kehidupan dalam abad sebelumnya. Abad 21 ditandai dengan berkembangannya teknologi informasi yang sangat pesat serta perkembangan otomasi dimana banyak pekerjaan yang sifatnya pekerjaan rutin dan berulang-ulang mulai digantikan dengan mesin, baik mesin produksi maupun mesin komputer. Memasuki abad 21 kemajuan teknologi tersebut telah memasuki berbagai sendi kehidupan, tidak terkecuali dibidang pendidikan. Pendidik dan peserta didik dituntut memiliki kemampuan belajar mengajar di abad 21 ini. Sejumlah tantangan dan peluang harus dihadapi oleh pendidik dan peserta didik agar dapat bertahan dalam abad pengetahuan di era informasi ini.

Pendidikan abad 21 harus dapat membekali peserta didik dengan  ketermpilan belajar dan berinofasi dalam ketrampilan  menggunakan teknologi informasi dan kecakapan hidup untuk bekerja dan berkontribusi pada masyarakat. Ketrampilan - ketrampilan inilah yang disebut dengan kecakapan Abad 21.

Salah satu prasyarat untuk mewujudkan kecakapan hidup abad 21 adalah  kemampuan literasi dan numerasi.  Asesmen Kompetensi Minimum atau AKM  dirancang untuk mengukur literasi membaca bertujuan untuk mengukur, memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksi, berbagai jenis teks informasi  guna menyesaikan masalah  untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga negara  indonesia dan dunia  agar dapat berkontribusi secara produktif di masayakat.

Sedangkan asesmen  numerasi dilaksanakan untuk mengukur kemampuan siswa  berpikir dalam konsep, prosedur, fakta dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis kontek yang relevan untuk individusebagai warga negara Indonesia dan dunia. 

Komponen asesmen literasi dan numerasi dapat dibagi berdasarkan konten, kognitif dan konteks.

a.   Berdasarkan konten asesmen literasi membaca mengujikan beragam teks informasi dan teks fiksi, sementara asesmen numerasi mengujikan bilangan, geometri dan pengukuran data ketidakpastian serta aljabar.

b. Berdasarkan kognitif dalam asesmen litarasi  murid diujikan potensinya dalam hal menemukan informasi  menginterperasi dan mengintegrasikan isi teks serta mengevaluasi dan mereflesikan isi teks dengan kontek  selain di luar teks.Numerasi melibatkan pemahaman konsep,kemampuan penerapan konsep untuk masalah rutin serta bernalar untuk menyelesaikan masalah non rutin.

c.  Berdasarkan Kontek asesmen literasi dan numerasi yang diujikan kepada murid mengangkat  kontek personal,sosial budaya dan saintifik.Ada beragam bentuk soal dalam AKM yaitu:

1.      Pilihan ganda, murid hanya dapat memilih alternatif jawaban satu jawaban benar dalam satu soal.

2.    Pilihan ganda komplek, murid dapat memilih lebih dari satu jawaban benar dalam satu soal

3.    Menjodohkan murid menjawab dengan cara menarik garis dari satu satu titik ke titik lainnya yang merupakan pasanganpertanyaan dengan jawabanya.

4.   Isian singkat, murid dapat menjawab berupa bilangan,kata unuk menyebutkan nama benda,tempat atau  jawaban pasti lainnya.

5. Uraian, murid dapat menjawab soal berupa kalimat-kalimat untukmenjelaskan jawabanya.

Asesmen Kompetensi Minimum dilaksanakan berbasis komputer yang adaptif sehingga pertanyaan  yang disajikan bergantung pada kemampuan murid. Jika murid dapat menjawab  benar maka selanjutnya dapat diberikan soal yang lebih komplek, sebalinya jika menjawab bsalah  maka soal berikutnya adalah soal yang lebuh sederhana.

Peserta kompetensi minimum adalah seluruh satuan pendidikan baik sekolah, madrasah, maupun satuan pendidikan kesetaraan.

Tidak semua murid mengikutin asesmen ini, karena peserta akan dipilih secara acak, setiap peserta kopentensi minimum mengerjakan empat jenis teks  yaitu, teks literasi membaca, teks numerasi, survey karakter dan survey lingkungan belajar.

Pesreta mengerjakan asesmen  selama dua hari untuk jenjang SD atau MI,  untuk  paket A asesmen dilaksanakan selama 75 menit persesi teks  dan pengisian angket selama  20 menit. Untuk jenjang SMP atau MTS  dan paket  B serta  jenjang SMA atau MAN , SMK dan Paket C asesmen dilaksanakan selama 90 menit persesi tes dan  pengisian angket selama 30 menit.

Hasil asesmen Nasional  tidak ditujukan untuk individual murid. Laporan hasil asesmen ditujukan level  sekolah dan daerah. Laporan ini digunakan sebagai refleksi  evaluasi diri sekolah untuk perbaikan pembelajaran.Laporan AKM juga tidak relevan untuk membuat pemeringkatan sekolah. Dengan asesmen kompetensi minimum literasi dan numerasi  kita siapkan penerus bangsa  yang mampu menghadapi abad 21.

 Bagaimana,apakah kita siap/ Mestinya harus siap! Bukankah komponen yang sudah disebutkan di atas sudah kita laksanakan. Baik komponen konten,kognitf bahkan koneks. Menurut bu Widi  ketiga komponenn tersebut sudah ada untuk penilaian sebelumnya. Jadi seoerti yang dikatakan Mentri Nadiem Makarim tidak perlu cemas untuk Asesmen Kompetensi Minimum.

Sumber :

hasilun.puspendik.kemendikbud.go.id)

http://pena.belajar.kemdikbud.go.id

ibnufajar75.wordpress.com/

Salam Literasi

Salam sehat dan Bahagia

Lusia Wijiatun,S Pd

No pokok anggota PGRI 07030489783

lusiaucis07.blogspot.com

 

9 comments:

  1. Siap,Bu Kanjeng,
    Sudah mulai mengerti sedikit demi sedikit.




    ReplyDelete
  2. Abad 21 memberi tantangan dan peluang tersendiri. Termasuk dalam dunia pendidikan. Kini semua serba cepat. Semoga AKM bisa menyiapkan generasi penerus bangsa menjadi generasi emas. Mantap tulisannya Bu.

    ReplyDelete
  3. Semangat Bu Lusi,terus berkarya,mantul

    ReplyDelete
  4. Terima kaaih infonya bunda🙏...blog-nya keren...👍

    ReplyDelete