MEMORI FEBRUARI ke-16
Selasa, 16 Februari 2021
Tantangan Menulis Blog hari ke-16
Lomba Blog PGRI
Biarlah,yang Akan Terjadi,Terjadilah
Lusia Wijiatun,S Pd
Hari ini,seperti biasanya setelah lewat tengah hari hujan kembali mengguyur membasahi persada ini. Cuaca yang tadinya cerah berubah menjadi gelap, awan hitam tebal menggumpal di atas sana memberi tanda agar penghuni bumi ini bersiap-siap untuk menyelamatkan sesuatu agarb tiadak kehujanan.
Dengan sigap seorang gadis manis mengambil alat sodok dan mulai mngumpulkan kopi yang sengaja diserak di jalan. Sodokan yang keras mengusik lamunan bu Widi yang berada di teras rumahnya.
Saat itu juga bu Widi menyapa gadis itu,” sudah mau ditutup ya, Anne.” Anne pun menjawab,” iya bude, sebentar lagi hujan.”
Bu Widi memcoba membantu Anne yang sedang mengumpulkan kopi yang diserak dijalan dengan harapan agar lebih cepat kering.Satu kali ,dua kali menyodok (mengumpulkan kopi) Ternyata lumayan capainya. Bagaimana yang melakukannya setiap hari? Ala bisa karena biasa, jadi mereka sudah biasa,maka tidak terlihat bahwa Anne merasa capai juga.
Seperti itulah hal nya dengan menulis, bagi yang sudah terbiasa setiap hari menulis tidak akan merasa lelah. Bahkan ada saja ide yang muncul setiap harinya. Meskipun ide yang muncul dalam bentuk pengalaman yang dialami atau pengalaman orang lain, peristiwa,kejadian hari itu. Apabila ditulis dengan rangkaian kalimat yang baik akan menjadi cerita yang baik pula.
Namun untuk menulisnya membutuhkan kemauan dan keberanian untuk mengukakan pikiran yang ada. Ditambah lagi terkadang merasa sedikit kecewa karena yang melihat atau yang membaca bahkan yang komentarpun sedikit, bahkan tak jarang ada tulisan yang tidak ada komentarnya.
Yang harus selalu diingat,ketika menulis dan memposting di Blog fokus saja, tidak usah dipikirkan siapa yang baca, berapa yang baca,berapa yang komentar. Yang penting tetaplah menulis dan menulis seperti yang disampaikan oleh Omjai,” Menulislah Setiap Hari Buktikan Apa yang Terjadi.”
Menurut pribadi Bu Widipun ,” Biarlah yang Akan Terjadi Terjadilah,” Semoga yang terjadi adalah seuatu yang baik. Seperti yang dialami para penulis sebelumnya,yang saat ini namanya sudah melejit dan sudah banyak mempunyai buku-buku yang baik, bahkan sudah menjadi best seler. Semoga bu Widi ketularan.
Setiap orang mempunyai rezeki masing-masing, dan itu sudah diatur oleh Sang Pencipta hidup ini. Tugas kita adalah melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan, berusaha melakukan yang terbaik bagi hidup kita agar berguna bagi diri sendiri, orang lain, agama bahkan bagi bangsa dan negara.
Kalau kita melaknakan kegiatan dengan tulus maka hasilnyan juga baik. Begitu juga dengan menulis, mengutip kalimat Prof. Eko Indrajit dalam menulis yang penting tulisan yang dibuat tulus dari lubuk hati terdalam.
Nah untuk itu bu Widi selalu berusaha menulis, mengungkapkan hatinya. Biarlah tulisan tidak dilihat, tidak dipandang, tidak dibaca ataupun ditertawakan bahkan dicemoh. Seperti peribahasa mengatakan Anjing menggongong kafilah berlalu.
Bila tulisan kita dibaca dan diberi kritik dan saran,terimalah dengan hati terbuka. Karena kritik dan saran adalah kita dapat memperbaiki tulisan agar menjadi lebih baik. Dan menarik pula bagi pembaca.Dengan demikian mudah-mudahan banyak juga yang membaca dan memberi komentar. Kita pun harus berterimakasih atas kesempatan mereka membaca tulisan kita.
Simpulannya adalah menulislah setiap hari dengan tulus dari lubuk hati terdalam.Semoga kita selalu semangat dalam menulis,dan menghasikan goresan yang indah. Amin.Semoga.
Salam Literasi
Salam sehat dan Bahagia
Lusia Wijiatun,S Pd
No pokok anggota PGRI 07030489783
lusiaucis07.blogspot.com
Betul sekali bund. Menulislah terus dan jangan kendor semangatnya
ReplyDeleteTerimakasih atas kunjungan dan motivasinya.
DeleteBunda... Tulisannya keren.. .Betul sekali semangat pantang mundur
ReplyDeleteSemoga selalu terjaga semangat kita
ReplyDeletePesan untuk menulis setiap hari dengan tulus dari lubuk hati terdalam, kami prhatikan. Terima kasih,Bu Lusia!
ReplyDeletePesan yang langsung menancap dilakukan hati terdalam. Terimakasih Ibu
ReplyDeleteSehat selalu
AYO Terus Menulis
Semoga semangatnya menulisnya ibu menular ke saya...
ReplyDelete